Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arca Temuan di Situs Adan-adan Kediri Ditimbun Lagi

"Kami telah menimbun lagi supaya aman. Sebelum ditimbun, sudah difoto serta digambar," jelas Sukawati Susetya.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Didik Mashudi
Arca Totok Kerot sebelumnya tertimbun tanah kemudian diangkat ke permukaan, Selasa (3/10/2017). 

 TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Keinginan masyarakat untuk menyaksikan lebih lama arca dan artefak temuan di situs Adan-adan telah pupus. Karena Puslit Arkenas yang melakukan eskavasi telah menimbun lagi tanah galiannya, Selasa (3/10/2017).

Ketua Tim Puslit Arkenas Sukawati Susetya menjelaskan, setelah dilakukan eskavasi telah dilakukan penimbunan lagi tanah galiannya.

"Kami telah menimbun lagi supaya aman. Sebelum ditimbun, sudah difoto serta digambar," jelas Sukawati Susetya.

Temuan baru dari hasil eskavasi tahun ini berupa Arca Dwarapala atau Reco Pentung dalam kondisi berdiri. Arca ini terpendam tanah di kedalaman 3 meter.

Arca Dwarapala di Situs Adan-adan berbeda dengan arca sejenis yang biasanya dalam kondisi berjongkok.

Temuan lainnya, kepala kala kedua yang sejajar dengan temuan kepala kala sebelumnya. Ditemukan juga umpak dan susunan batu bata di sebelah timur arca Reco Pentung.

Di antara Makara juga ditemukan lagi batu bersegi delapan. Batu ini diduga salah satu umpak. Kondisi umpak bersegi delapan ini juga dihias ukiran.

Namun hingga eskavasi selesai belum menemukan prasasti tahun pembuatannya. Tim arkeolog memprediksi bangunan candi peninggalan abad 11 atau masa Kerajaan Kadiri.

Peneliti bakal melakukan tes laboratorium untuk menemukan radio karbonditing supaya lebih akurat lagi. Para arkelog melakukan pendekatan kajian geologi karena belum menemukan data tekstual.

Eskavasi tahun ini, Puslit Arkenas membuka 9 kotak penggalian. Namun tidak semua kotak galian dibuka penuh. Ada kotak yang hanya dibuka separo.
Rata-rata penggalian pada kedalaman 3 meter.

Sementara Imam Mubarok, pemerhati arkeologis Kediri berharap temuan arca di situs Adan-adan sebaiknya diangkat ke permukaan. Dengan diangkat ke permukaan dapat menjadi bahan kajian sejarah.

Masalahnya, jika arca temuan eskavasi ditimbun kembali untuk mengangkatnya lagi dibutuhkan biaya yang sangat besar.

Baca: Arca Peninggalan Kerajaan Kadiri., Wujud Benda Purbakala Yang Terkubur Selama 650 Tahun

Imam juga mendesak Pemkab Kediri ikut ambil bagian dalam pelestarian sejarah Kediri dengan melakukan pembebasan lahan yang saat ini masih dimiliki masyarakat.

"Demi pelestarian situs sejarah, lahannya sebaiknya dibebaskan oleh pemerintah," jelasnya.

Upaya itu seperti dilakukan di lahan tempat temuan Arca Totok Kerot di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem. Semula arca ini juga terpendam, kemudian diangkat ke permukaan dan lahannya dibeli pemerintah.(Surya/Didik Mashudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved