Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

TOP 5 Jawa Timur

Dari Suasana di Sekitar Stadion Persebaya Bertanding Hingga Perampas Uang Pincang Ditembak Polisi

Berikut lima verita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Rabu (4/10/2017):

Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
KOLASE TRIBUNJATIM.COM
Foto lima berita terpopuler Jawa Timur 

"Hari ini kita bekerja sama dengan pihak bandara dan berhasil kita tangkap dari bandar asalnya dari Malaysia dan kita tingkatkan lagi pengawasannya, bila perlu kita tempatkan anjing pelacak yang punya kemampuan mendeteksi narkoba, dan kemarin juga kita tangkap yang dari Jakarta lewat kereta api itu kan berhasil kita amankan juga," tutup Machfud.

4. Satu dari Tujuh Bandit Perampasan di Jatim Sempat Melarikan Diri ke Papua

Tujuh pelaku aksi pencurian di delapan kota dan kabupaten di Jatim diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur (Ditreskrimum Polda Jatim).

Ketujuh pelaku tersebut diketahui bernama Giman (33) asal Probolinggo, Yusuf (35) asal Jember, Nurul Huda (31) dari Probolinggo, Syuaib (24) asal Probolinggo, Abu Bakar (42) dari Probolinggo, Achmad Junaidi (26) asal Pasuruan, dan Manto dari Probolinggo.

Komplotan perampok yang kerap beraksi di Jawa Timur diamankan di depan Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Selasa (3/10/2017)
Komplotan perampok yang kerap beraksi di Jawa Timur diamankan di depan Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Selasa (3/10/2017) ()

Namun, pelariannya berhasil diketahui petugas kepolisian yang telah merekam jejak dan mengantongi identitasnya.

"Sebelumnya kami melakukan koordinasi dan terbukti bahwa seorang pelaku berhasil melarikan diri ke Papua, mungkin anggapannya kalau aman, karena di sana dia juga punya kawan atau jaringan," tehas Yuswardhie pada Rabu (3/10/2017).

Kendati sempat mengelabuhi petugas dengan pergi keluar pulau, ternyata polisi telah mengetahui hal tersebut.

"Kami juga telah menyurat dengan jajaran sana, tentunya untuk berkoordinasi dengan Direktorat kriminal umum sana manakala ada kejadian yang modusnya sama dengan pelaku yang kami amankan seperti itu," imbuhnya.

Menurut keterangan para pelaku pada Yuswardie, mereka tak hanya merampas barang milik korbannya, tetapi pemiliknya (korban) pun juga turut dilukainya.

"Untuk korban yang di Bondowoso hanya dilukai saja, kalau sampai dengan meninggal dunia tidak ada," papar Yuswardhie.

Ia mengatakan masih ada tersangka lain yang tengah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kendati belum tertangkap, Yuswardhie dan sejumlah personilnya yang turut memburunya itu telah memiliki identitas pelaku serta memiliki rekam jejaknya.

"Kemungkinan masih ada tersangka dan masih kami buru, untuk tempatnya yang pasti ada di wilayah Jawa Timur," tutupnya kemudian tersenyum.

5. Satu dari Tujuh Bandit yang Merampas Puluhan Juta Rupiah dari 8 Korban Kini Pincang Ditembak Polisi

Polda Jatim mengadakan press release di halaman Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jatim pada Selasa (3/10/2017).

Saat itu, mereka memamerkan sejumlah barang bukti dan tersangka dari kejahatan jalanan yakni pencurian disertai pemberatan (curat).

Pasalnya, komplotan kriminal tersebut beraksi tak hanya di satu kota, namun di beberapa Kabupaten pula, seperti Bondowoso, Probolinggo, hingga Kediri.

"Dari pencurian disertai pemberatan ini, mereka melakukannya di delapan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda," tegas Yuswardhie.

Ia menambahkan, seorang pelaku sempat melawan dan berusaha kabur dari kejaran bahkan tak menggubris tembakan peringatan polisi.

"Itu salah satu tersangka melakukan perlawanan terhadap kami, maka kami ambil tindakan tegas dan menembak salah satu kaki tersangka," sambungnya.

Tujuh pelaku berasal dari Jatim yakni bernama Giman (33) asal Probolinggo, Yusuf (35) asal Jember, Nurul Huda (31) dari Probolinggo, Syuaib (24) asal Probolinggo, Abu Bakar (42) dari Probolinggo, Achmad Junaidi (26) asal Pasuruan, dan Manto dari Probolinggo.

Yuswardhie mengatakan ketujuh pelaku selalu beraksi dalam tim di setiap lokasi yang telah disurvey sebelumnya.

"Mereka ini ada timnya, seperti pada penjelasan Pak Kabid Humas tadi ya, mereka terdiri dari lima sampai tujuh orang dan biasanya mereka punya tim, nah tim ini beroperasinya saling bergantian," paparnya.

"Kalau setiap tim ini memiliki peranan masing-masing, ada yang mulai dari melakukan survei, eksekusi, dan ada juga yang menjual hasil kejahatannya," tutup Yuswardhie.

Pada berita sebelumnya, ketujuh orang ini selalu menggondol uang puluhan hingga ratusan juta rupiah usai memaksa dan melukai korban-korbannya di lokasi-lokasi yang berbeda di Jatim.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved