Bermodal Telur dan Kitab Suci, Komplotan Penipu Lintas Provinsi Kuras Rp 123 Juta dari ATM Mahasiswi
Meski aksinya terekam kamera CCTV, komplotan penipu lintas provinsi ini berbekal kitab suci ini tetap tak peduli, asal korban terbuai.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Komplotan penipu yang kerap beraksi di berbagai daerah, dibekuk anggota Polres Ponorogo. Ketiganya ditangkap di Pasuruan, Minggu (8/10/2017) siang.
Mereka adalah Joko Pramono (35) warga Desa Jatisari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Samsul (52) warga Lebak Pandegelang, Banten, dan Anton Kaelani (59) warga Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kabupaten Lahat.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Darmawan, Senin (9/10/2017), mengatakan penangkapan komplotan penipu ini berdasarkan laporan dari korban bernama Radita Febriyanti (25).
Warga Kelurahan Tonatan, Ponorogo ini menjadi korban penipuan saat sedang belanja di pusat perbelanjaan PCC di Jalan Ir Juanda, Ponorogo, Sabtu (9/9/2017) sekitar pukul 11.30 WIB.
(Pria ini Jadikan Anaknya yang Masih SD Budak Seks, Lebih 36 Kali Digauli Lewat Ancaman Mengerikan)
Saat sedang berbelanja mahasiswi ini tiba-tiba diajak berkenalan oleh lima pelaku.
Kepada korban, para pelaku mengaku bisa mengobati orang sakit dengan kitab suci Alquran dan telur untuk mengangkat penyakitnya.
Pelaku, kata Rudi, mengatakan kepada korban, bahwa korban sedang mengidap suatu penyakit yang parah. Penyakitnya tersebut tampak dari aura wajahnya.
"Pelaku mengatakan kalau korban sedang mengidap penyakit. Pelaku melakukan berbagai tipu daya untuk meyakinkan korban," katanya di Mapolres Ponorogo.
(Memenuhi Nazar Sakral ini, Vokalis Boomerang Ziarah ke Makam Tan Malaka)
Seorang dari komplotan itu kemudian berpura-pura membeli telur dan memecahnya di depan korban.
Di dalam telur yang dipecah itu terdapat batu yang dikatakan sebagai penyakit di dalam tubuh korban.
Setelah itu, korban seperti terhipnotis dan menyerahkan kartu ATM miliknya kepada pelaku.
Oleh pelaku, uang senilai Rp 123.971.000 yang ada di kartu ATM milik korban dikuras pelaku.
Pelaku yang akhirnya sadar menjadi korban penipuan, segera melapor ke polisi.
(Mengejutkan, Begini Pengakuan Dua Provokator Bentrok Berdarah Bonek dan Pendekar PSHT)
Selanjutnya, polisi yang menerima laporan korban, memeriksa rekaman CCTV yang dipasang di pusat perbelanjaan tersebut. Dalam rekaman CCTV tampak jelas wajah kelima pelaku.
Berbekal alat bukti itu, polisi kemudian menangkap ketiga pelaku yang sudah melarikan diri ke Pasuruan.
Saat dilakukan penangkapan, hanya ada tiga pelaku di lokasi, sedangkan dua pelaku lain yaitu Asrad (35) warga Palembang dan Dodi (29) warga Palembang tidak berada di lokasi.
Selain menangkap tiga pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti.
Di antaranya, ponsel, kartu ATM, baju dan mobil yang dipakai saat beraksi.
(Tuntut Kompensasi Belasan Juta per KK, Warga di Magetan Segel Tower Operator Seluler ini)
Dari hasil pemeriksaan sementara, komplotan ini telah melakukan aksi penipuan di berbagai daerah dan lintas provinsi. Mulai di Malang hingga Jakarta. Sementara pemilihan korban dilakukan secara acak.
"Pelaku mencari korban secara gambling. Saat di Ponorogo, mereka kebetulan mengetahui korban membawa kartu ATM berisi uang ratusan juta rupiah," tegas Rudi Darmawan. (Surya/Rahadian Bagus)