5 Fakta Olaudah Equiano, Sosok dalam Google Doodle yang Berjasa Hapuskan Jual-Beli Budak di Inggris
Ilustrasi pria kulit hitam yang muncul dalam tampilan Google tersebut adalah Olaudah Equino.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Pada Senin (16/10/2017), Google menampilkan ilustrasi seorang pria kulit hitam yang sedang menulis.
Gambar ilustrasi tersebut memiliki latar tali tambang dan kapal.
Choirul Huda Meninggal, Pedangdut Eks Trio Macan Ini Rekam Tangisannya, Netter Ramai Komentar Gini

GALERI FOTO: Choirul Huda Meninggal, Begini Suasana Rumah Duka, Ada SD Sampai Kirim Karangan Bunga
Siapakah sosok tersebut?
Ilustrasi lelaki yang muncul dalam tampilan Google tersebut adalah Olaudah Equino.
Google memperingati hari kelahiran Olaudah Equino yang ke-272, Senin (16/10/2017) ini.
Dirangkum TribunJatim.com dari Kompas.com dan sumber lain, berikut kumpulan fakta sosok berjasa ini:
Mengenal Hipoksia, Kondisi Menurut Medis yang Sebabkan Kiper Persela Choirul Huda Meninggal Dunia
https://t.co/gpOfhwbInC VIDEO: Tak Sadar Tertangkap Kamera, Begini Reaksi Bek Persela Usai Benturan Maut dengan Choirul Huda #choirulhuda
— Tribun Jatim (@tribunjatim) October 16, 2017
3 Kabar Duka Ini Rundung Dunia Sepak Bola Indonesia dalam Satu Hari, Minggu (15/10/2017)
1. Julukan Gustavus Vassa
Semasa hidup, Olaudah Equiano dikenal lewat julukan Gustavus Vassa.
Dilansir dari Wikipedia, Olaudah Equiano sendiri merupakan seorang budak, yang kemudian dibebaskan pada 1766.
Ia kemudian mendukung pergerakan penghapusan perdagangan budak di Britania Raya.
Kiper Persela Lamongan Choirul Huda Meninggal, Netizen Malah Ributkan Soal Kinerja Tim Medis
2. Majikan terakhir
Olaudah Quaker terakhir bekerja sebagai budak bagi seorang pria bernama Robert King.
Ia merupakan seorang pedagang Quaker Amerika Serikat yang mengizinkan Equiano untuk berdagang.
Kematian Tragis Choirul Huda Sedot Perhatian Media Kontroversial Inggris, Judul Beritanya Kayak Gini
3. Aktivis yang melawan perbudakan
Olaudah Equino adalah aktivis yang melawan perbudakan di Britania Raya pada abad ke-18.
Pria berdarah Afrika tersebut aktif melontarkan perlawanannya lewat tulisan.
Choirul Huda Biasa Minta Dibelikan Nasi Goreng, Cuma Saat Malam Sebelum Laga Minta Dibelikan Ini
Pada 1789, Olaudah Equiano mempublikasikan otobiografi tentang kehidupannya selama menjadi budak.
Otobiografi itu memperkuat dukungan terhadap Undang-undang Perdagangan Budak yang disahkan pada 1807.
Setelah dasar hukum ditetapkan, era perbudakan di Britania Raya dan negara-negara koloninya pun berakhir.
Manusia tak lagi diperjualbelikan.
Sebelum Meninggal, Kiper Persela Choirul Huda Tampak Tenang dan Sempat Minta Barang Ini ke Official
4. Menetap di London
Jasa Olaudah Equiano terus dikenang hingga sekarang.
Otobiografinya menjadi mahakarya yang dianggap sebagai permulaan sastra Afrika modern.
Di sisa-sisa hidupnya, Equiano menetap di Inggris pada tahun 1767 dan bekerja dan berkelana selama dua puluh tahun sebagai pelaut, pedagang.
Selain itu ia menjadi penjelajah ke Karibia, Arktik, Tiga Belas Koloni, Amerika Tengah dan Selatan, serta Britania Raya.
Choirul Huda Meninggal, Netizen Baca Tanda-tanda Ini Lewat Wajah Sang Kiper dalam Foto Berikut
Setelah menetap di kota tersebut, Equiano menikahi seorang perempuan Inggris yang bernama Susannah Cullen pada tahun 1792.
Pernikahan tersebut dikaruniai dua orang anak, Joanna Vassa dan Anna Maria Vassa.
Di London, Equiano merupakan anggota Sons of Africa, kelompok abolisionis yang terdiri dari orang-orang Afrika yang tinggal di Britania.
Pelatih Persela Lamongan Sempat Merasa Ada yang Beda Sebelum Choirul Huda Meninggal Dunia, Firasat?
5. Makamnya tak teridentifikasi
Olaudah Equiano meninggal dunia pada 1979 di London.
Namun dikutip dari Kompas.com, makamnya tak teridentifikasi.
Bak Hilang Ditelan Bumi, Ternyata Asmirandah dan Suami Makin Romantis, Intip 10 Foto Travelingnya!