Suami yang Bertato Sering Dipandang Hina Orang, Wanita Ini Curhat Apa yang Sesungguhnya Terjadi
Jangan menilai isi buku dari sampulnya saja. Apa yang dialami seorang wanita yang memilih memakai burka ini, jadi satu contohnya.
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Alga W
Saya sendiri pun walaupun berjubah dan berniqab, masih lalai dengan agama.
Jalan hijrah tidak perlu drastis.
Saya banyak mengambil contoh diri saya sendiri dalam landasan perjalanan menuju jalan Allah SWT.
Ada orang yang oleh Allah diberi perjalanan hijrahnya cepat, ada orang yang perjalanan hijrahnya makan waktu.
Setiap orang rezeki taufik hidayahnya tidak sama.
Manusia memang akan cepat menilai dan melihat keburukan, kelemahan dan keaiban manusia lain.
Bagi saya, untuk permulaan perjalanan hijrah yang makan waktu ini, suami sudah tanggalkan anting-anting yang dipakainya, dan saya sangat bersyukur.
Orang lain takkan faham apa yang dirasa oleh saya.
Saya terima suami seadanya walaupun saya tahu jalan penghijrahan itu makan waktu yang amat panjang.
Saya ingat lagi, saya pernah ajukan satu pertanyaan kepada suami, karena saya ingat mantan isterinya seorang yang tidak berjilbab.
"Abang suka saya pakai jilbab?" tanya saya saat itu.
"Ehh sukalah", jawabnya. Saya ketawa.
"Abang suka saya pakai niqab?" Saya tanya lagi.
"Suka sekali, sayang. Pakailah. Biar abang seorang saja yang melihat kamu. Tak bisa orang lain melihat!", jawabnya.
Demi Allah saya sangat happy dengar jawapan itu.
Jawaban dari suami sendiri.
Sebab saya sedar, banyak kawan-kawan saya yang dahulunya berniqab, namun selepas bergelar isteri, niqab tiada lagi menutupi wajah mereka.
Tak apalah. Tak kisah masalah itu.
Wajah bukan hanya aurat bagi saya.