Pilgub Jatim 2018
Lawan Gus Ipul-Khofifah, Poros Alternatif Siap Usung Mantan Menteri dan Bupati Muda Visioner ini
Poros alternatif yang digawangi tiga partai, Gerindra, PKS, dan PAN membuat kejutan dengan akan mengusung dua nama tokoh tak terduga ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM,COM, SURABAYA - Poros alternatif yang digawangi tiga partai, Gerindra, PKS, dan PAN terus mematangkan rencana pasca terbentuknya koalisi "Poros Alternatif".
Di antaranya, dengan merumuskan sosok kandidat yang akan diusung jadi cagub dan cawagub di Pilgub Jatim yang digelar 27 Juni 2018.
Ketua DPD Gerindra Jatim, Soepriyatno mengatakan, sosok bacagub yang akan diusungnya merupakan representasi ketiga partai.
"Pada pertemuan selanjutnya, kami akan membicarakan soal peluang mengusung kandidat dari poros kami," ujarnya, ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (26/10/2017).
Galang Poros Alternatif Tandingi Gus Ipul, Tiga Partai ini Makin Gencar Lobi Demokrat, Ada Apa?
"Kami akan mendengarkan masukan dari rekan partai koalisi terkait sosok bacagub yang diinginkan mereka," lanjutnya.
Nantinya, pihaknya tak akan membatasi latarbelakang figur yang nantinya diusung.
Di antaranya, bisa berasal dari birokrat, mantan kepala daerah, politisi, atau bahkan purnawirawan sekalipun.
"Kami sebenarnya sudah mempunyai nama-nama bacagub dari internal partai kami yang saat ini belum bisa kami sebutkan," kata Anggota DPR RI ini.
Mangga Alpukat Pasuruan Makin Mendunia, Omzet Petani Tembus Setengah Miliar, Belum Lagi
Guru Ngaji ini 2 Tahun Jadikan Santri Cewek Budak Seks, Aksinya Terungkap saat Jadi Artis Dadakan
"Namun, kami masih akan menunggu masukan dari kader partai lain soal itu. Kami tak akan gegabah," terangnya.
Ia memastikan, bahwa sosok yang akan diusungnya merupakan figur muda yang memiliki basis masa yang jelas.
"Sehingga, pemimpin Jatim kedepannya harus visioner dengan memiliki kemampuan leadership teruji," ujar Soepri.
"Bukan hanya itu saja, kandidat kami nantinya juga memiliki jaminan untuk bisa terpilih. Bukan hanya sekadar menyaingi kandidat yang sudah ada selama ini atau sekadar pelengkap," lanjutnya.
Sebelumnya, Gerindra telah menyebut empat nama yang disebut akan diusulkan menempati posis "Jatim 1".
Terus Beraksi dan Melawan, Warga Kota Malang Perjuangkan Ganti Rugi Tol Malang-Pandaan
Di antaranya, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf; dan Menteri Sosial, Khofiah Indar Parawansa.
Namun, apabila Gerindra membuat poros alternatif, dapat dipastikan bahwa dua nama tersebut tercoret.
Di luar nama Gus Ipul dan Khofifah, ada nama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kandin) Jatim, La Nyalla Mattalitti; dan mantan Mendiknas M Nuh.
Bahkan, belakangan juga muncul nama Bupati Trenggalek, Emil Dardak malengkapi bursa bacagub di partai berlambang kepala garuda ini.
Selain Gerindra, ada nama Ketua DPW PAN Jatim yang juga Mantan Bupati Lamongan, Masfuk, diusulkan menjadi menduduki posisi Jatim 2 atau bahkan Jatim 1.
Ironi, Bupati Nganjuk Ditangkap KPK Sesaat Usai Diperingatkan Jokowi, Padahal Sebelumnya Menang
Terkait nama-nama tersebut, Soepri masih akan membahasnya dengan partai rekan koalisi serta aspek luar partai.
"Kami akan meminta masukan juga dari tokoh masyrakat, serta kiai di Jatim. Kami akan dengarkan masukan mereka," lanjutnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Sekretaris DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan.
Sebelum pihaknya memutuskan terlalu jauh, pihaknya masih akan berkonsultasi dengan tokoh masyarakat, kiai, hingga pengurus partai di tataran pusat.
"Sekali lagi, dalam menentukan rekomendasi, kami tak akan mengambil langkah sendiri. Kami akan mempertimbangkan berbagai rekomendasi," ujarnya.
Terungkap, Wasiat Gus Dur Inilah yang Jadi Alasan Megawati Usung Gus Ipul jadi Cagub PDIP
Pihaknya tak memungkiri, bahwa kebersamaan dengan Gerindra dalam beberapa pilkada sebelumnya, menjadi pertimbangan untuk satu langkah di pilkada Jatim.
Belum lagi, kedua partai juga sama-sama berada di luar koalisi pemerintahan pusat.
"Namun, kami tak bisa meninggalkan dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini," ujar Irwan yang juga Anggota DPRD Jatim ini.
"Kami memang memiliki histori kedekatan, namun dinamika politik di Jatim masih sangat dinamis," pungkasnya. (Surya/Bobby Koloway)