Tak Hanya Bung Tomo, 4 Tokoh ini Juga Berperan dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Selain Bung Tomo, berikut tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Agustina Widyastuti
Ia juga mengangkat dirinya sebagai Menteri Pertahanan At Interim.
( Tinggalkan SM Entertainment, Sooyoung Mantan Girls Generation Akhirnya Sudah Dapat Agensi Baru )
Keputusannya tersebut membuatnya mampu melucuti senjata milik tentara Jepang dan merebut wilayah kekuasaan militer Jepang.
Senjata yang diambil dari pihak Jepang tersebut digunakan sebagai modal perlawanan pejuang pertempuran Surabaya.
Tak hanya itu, Meostopo merupakan tokoh sejarah yang secara tegas menolak Inggris mendarat di Surabaya.
2. Mayjend Sungkono
Mayjend Sungkono memiliki andil yang besar dalam perang habis-habisan yang terjadi selama dua puluh hari.
Sama halnya dengan Bung Tomo, ia juga dianggap mampu menyulut semangat para pejuang dengan pidatonya.
Sungkono merupakan komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) saat itu.
Ia memimpin langsung pertempuran yang terjadi di seluruh kota hingga Surabaya.
#Denada Hingga #GadingMarten Kepergok Diam-Diam Dukung #RinaNose Lepas Hijab? Lihat 'Buktinya'! https://t.co/wdGsupXoQm via @tribunjatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) November 10, 2017
3. HR Mohammad Mangoendiprodjo
HR Mohammad Mangoendiprodjo ikut melawan pasukan sekutu bersama Bung Tomo, Moestopo, dan pejuang lainnya.
Muhammad Mangundiprojo diangkat oleh Jenderal Oerip Soemohardjo sebagai pimpinan TKR Divisi Jawa Timur dan melakukan kontak biro dengan pasukan Sekutu pada 28 Oktober 1945.
Dilansir dari Wikipedia, Muhammad turut dalam mobil patroli bersama Brigadir Mallaby untuk melihat kemajuan gencatan senjata.