Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jelang Pilkada 2018, Kapolda Jatim Akan Ikutkan Peran Para Tokoh Agama dalam Pengamanan

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menuturkan sejumlah hal pasca menonton Simulasi Sispamkota.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin dan Kabid Dok Kes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budi Heryadi saat acara penyerahan kaki palsu kepada dua anggota Polri di ruang Tribrata Polda Jawa Timur, Selasa (21/11/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menuturkan sejumlah hal pasca menonton Simulasi Sispamkota.

Kegiatan tersebut diikuti seluruh Polres di jajaran Polda Jatim di Kenjeran Park, Surabaya, pada Kamis (23/11/2017).

Bom Meledak 2 Kali di Kenjeran Park Surabaya dalam Simulasi Pengamanan Jelang Pilkada Jatim 2018

Simak Jawaban Ganjar Pranowo Saat Ditanya Siswa SMA Njenengan Katanya Terlibat Korupsi e-KTP?

"Simulasi ini adalah bentuk pelatihan yang dilakukan Polda Jatim dan melibatkan para Kapolres," tegas Machfud.

Ia menambahkan, di samping mengkroscek sejumlah peralatan yang hendak dipergunakan, dirinya juga melakulan hal serupa pada persiapan personel dalam pengamanan Pilkada.

Pengamanan sampai pada tingkatan yang landai, aman, dan sampai pada tingkat yang memang butuh penanganan khusus dari Satuan Brimob, Sabhara, dan sebagainya.

"Sebelumnya telah kami latih dari skenario kecil yang sudah kami buatkan," sambungnya.

Saat Remaja Dikabarkan Kumpul Kebo dan Gonta-ganti Pacar, Begini Kabar Artis Ini Usai Berhijab

Selanjutnya, Machfud menegaskan pada awal 2018 nanti, pihaknya akan melatih sejumlah personelnya, yang melibatkan seluruh stakeholder yang memang memiliki kompetensi dalam pengamanan Pilkada, misalnya TNI dengan Polri.

Tak hanya itu, tokoh-tokoh agama pun juga akan dilibatkan dalam haal tersebut.

"Ya mungkin bisa dikolaborasikan dalam menghadapi unjuk rasa, tidak harus Brimob yang turun, para tokoh ulama dan Kyai juga dapat meredam emosi masyarakat, biar polisi tidak perlu menembak-nembak lagi." papar Machfud pada awak media.

7 Selebritis yang Pernah Menderita Bipolar, Gangguan Mental yang Sebabkan Perubahan Mood Esktrem

Hal itu dilakukan dengan harapan para tokoh mampu mengimbau masyarakat agar tidak anarkis.

Dirasa Machfud, hal itu juga sudah cukup, tetapi bila tidak bisa dibendung, mau tidak mau Polisi harus turun tangan.

"Ya mau tidak mau, tahapannya baik dari Sabhara yang tak bersenjata, yang pakai pentungan, kalau tidak mempan lagi, Brimob harus hadir," ungkapnya.

Begini Sekarang Nasib Aktor Pemeran Hans di Si Doel Anak Sekolahan, Penampilannya Berubah Drastis!

Menurutnya, potensi kerawanannya yakni terjadi adanya kerusuhan akibat ketidakpuasan.

Dari sana, Machfud mengantisipasinya dengan simulasi itu.

"Ya tidak boleh underestimate dan harus mempersiapkan dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," paparnya.

Netizen Ini Curhat Perlakuan Diskriminatif Dokter Tentara di Malang ke Ayahnya Gegara Masalah Sepele

Untuk pemetaan kerawanan di wilayah Jatim, Machfud mengatakan hanya itu-itu saja daerahnya.

Ia juga mengacu pada tahun 2013 yang lalu, hal itu menjadi acuannya dan konflik yang lalu telah dilakukan pendekatan sesuai yang dipetakan.

"Tetapi kalau terjadi pun, kami sudah siap dan itu adalah tindakan preventifnya," tutupnya.

Istri Faisal Haris Bongkar Deretan Kemewahan dan Fasilitas yang Diberikan Suaminya ke Jennifer Dunn

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved