Pertama Dalam Sejarah, Tugu Perdamaian Satukan Pendekar 12 Perguruan Silat yang Sering Gegeran
Hal langka yang tak pernah terjadi dan sering jadi sumber konflik antar pendekar silat ini akhirnya bisa disatukan lewat Tugu Perdamainan.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Untuk kali pertama dalam sejarah, dibangun Tugu Perdamaian Pesilat Madiun.
Pembangunan tugu yang mewakili 12 perguruan silat itu, digagas oleh Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya.
"Ini bukan hanya sekadar tugu yang berdiri. Ini ada sejarahnya," tegas Made, Kamis (28/12/2017), saat peresmian Tugu Perdamaian Pesilat Madiun, di Jalan Pangeran Sudirman no 58, Mejayan, Madiun.
Menurut Made, ide atau gagasan membangun tugu perdamaian dilatarbelakangi konflik anggota perguruan silat dengan sejumlah oknum masyarakat, yang terjadi pada 17 Mei 2017, lalu.
"Saya masih ingat, waktu itu hari Rabu, kejadiannya di Mejayan. Masalahnya cuma sepele, gara-gara pembangunan tugu salah satu perguruan silat," katanya.
Masih Bersarung dan Berkopiah, Tokoh Agama Ternama ini Tewas Digorok di Teras Rumahnya
Dari peristiwa konflik itu, polisi mengamankan seorang yang membawa sajam dan diduga menjadi aktor dibalik penyebab konflik tersebut dan memberi sanksi hukuman penjara.
Pada saat penanganan hukum terhadap tersangka, ada banyak sekali intervensi dari sejumlah kelompok yang menginginkan masalah itu diselesaikan secara damai dan tersangka dibebaskan.
"Akhirnya saya dan dandim, kajari , ketua PN mengambil sikap tegas. Perbuatan tindak pidana dan melanggar hukum tidak dapat ditoleransi," jelasnya.
Pasca peristiwa itu, kondisi Pemkab Madiun menjadi semakin kondusif. Tidak ada lagi pertikaian antar kelompok perguruan silat, begitu juga saat acara Suran Agung.
"Bahkan sejak itu, zero kriminalitas di wilayah Madiun," kata Made.
Suaminya Kena OTT KPK, Karir Sekda Jombang Berakhir Memilukan
Driver Ojek Online ini Ketagihan Jual Istrinya Layani Seks Bertiga, Alasannya Bikin Ngilu
Selanjutnya, ia menyampaikan gagasannya untuk membangun Tugu Perdamaian Pesilat Madiun kepada Bupati Madiu, Muhtarom. Ternyata idenya mendapat respon positif, hingga akhirnya dibangunlah tugu perdamaian pertama.
Awalnya, tugu perdamaian akan dibangun di Taman Kota Mejayan, namun akhirnya di putuskan dibangun di depan SMA 2 Mejayan, yang konon dahulu lokasi itu dipakai sebagai tempat berkelahi anggota perguruan silat di Madiun.
"Tidak sengaja, Kapolres Ponorogo upload foto di lokasi ini. Katanya, dulu tempat berantemnya waktu kecil," katanya sambil tersenyum.
Mantan Kapolres Trenggalek ini mengatakan, rencananya ke depan tidak hanya satu tugu saja namun juga akan dibangun tugu serupa di sejumlah titik perbatasan di Kabupaten Madiun sebagai simbol kerukunan antar perguruan silat di Kabupaten Madiun.
Kesal Lihat Nyawa Anak dan Cucunya Jadi Tontotan Warga, Kakek ini Lalu Bertindak Nekat nan Heroik
Dia berharap, Pemkab Madiun juga membuat perda agar tidak ada lagi pembangunan tugu masing-masing perguruan silat, sehingga harapannya tidak akan ada lagi konflik yang disebabkan pembangunan tugu perguruan silat.
Kepada para pengurus perguruan silat yang hadir dalam acara pagi itu, Kapolres berpesan apabila ada anggaran lebih sebaiknya digunakan untuk pembinaan daripada hanya dipakai untuk membangun tugu.
Pria asal Bali ini menambahkan, pada tahun ini pihak Polres Madiun juga mengajak para pendekar dari berbagai perguruan silat di Kabupaten Madiun untuk ikut menjaga keamanan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, Iswanto mengapresiasi ide dari Kapolres Madiun. Dia mengatakan, Pemkab Madiun mendukung penuh langkah yang dilakukan Polres Madiun untuk menciptakan kondusifitas di wilayah Kabupaten Madiun.
Ia mengatakan, akan segera membangun tugu serupa di lima titik di Kabupaten Madiun. " Ini wajib dibangun di lima penjuru mata angin. Tidak hanya di pusat kota saja," jelasnya.
Dugaan Jual Beli Ginjal Makin Meruncing, RSSA Bantah Tuduhan Ita dan Siap Bongkar Semua Bukti
Sementara itu, mengenai usulan perda yang melarang kepada masing-masing pergujruan tinggi untuk membangun tugu silat di tempat publik akan dibahas lebig lanjut.
Puji Wahyu Widodo Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Madiun juga memberikan apresiasi dibangunnya tugu perdamaian. Menurutnya, hal itu merupakan langkah baik untuk mencegah terjadinya konflik.
"Alhamdulillah sekarang kita sudah punya tugu kebersamaan, menunjukan perguran silat yang ada di Kabupaten Madiun sudah bersatu, guyub rukun membangun Kabupaten Madiun yang kita cintai," katanya.
Widodo dan juga para ketua perguruan silat di Kabupaten Madiun telah berkomitmen untuk menjaga perdamaian antar perguruan.
"Sepakat tidak ada lagi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan. Seluruh ketua perguran sudah berkomitmen menjaga perdamaian," jelasnya.
Selain itu, para ketua perguruan silat juga setuju dengan rencana pembuatan perda larangan pembangunan tugu perguruam silat di tempat publik.
Dalam tugu Perdamaian Pesikat Madiun, terdapat 12 logo perguruan silat yang tergabung dalam IPSI Kabupaten Madiun. Di antaranta PSH Terate, PSH Tunas Muda Winongo, PS Kera Sakti, Pagar Nusa, Pro Patria, Merpati Putih, Tapak Suci, Persinas Asad, Cempaka Putih, Setia Hati Tumbuh Tekad Pandan Alas, Persati.
Di bagian atas terdapat bendera merah putih, dan dua tangan yang sedang menopang Burung Garuda. (Surya/Rahadian Bagus)