Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gadis Cantik ini Kaget Satpol PP Masuki Kamar Kosnya, Ternyata Ini yang Dilakukannya

Lagi asyik, pramugari cantik tak menyangka kamarnya tiba-tiba dimasuki banyak orang yang langsung memergokinya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Operasi yustisi digelar serentak oleh Pemkot Surabaya, Selasa (2/1/2017).

Pemeriksaan sekaligus pendataan warga pendatang ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan warga pendatang usai libur natal dan tahun baru.

Sasaran yustisi yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya beserta kelurahan dan kecamatan adalah di rumah kos tempat tinggal pendatang dari luar Kota Pahlawan.

Salah satunya dilakukan di kawasan Petemon dan Banyu Urip. Di sana terdapat banyak warga pendatang luar Surabaya yang perlu dilakukan pendataan.

Ani Mulyani, menjadi salah satu warga pendatang yang diyustisi oleh Satpol PP Kota Surabaya.

Risma Larang Pendatang Modal Dengkul Masuk Surabaya, Operasi Yustisi Besar-besaran Akan Digelar

Wanita berusia 27 tahun ini tampak kaget saat rombongan petugas mengetok kamar kosnya di Jalan Petemon 4 No 17A.

Ia mengaku baru bangun tidur lantaran baru pulang bekerja dini hari.

"Saya pendatang dari Bogor. Kerja sebagai pramugari kereta. Ada surat tugasnya kok," ucap Ani mengeluarkan surat tugas dari PT KAI yang mereka miliki.

Ani pun menurut saja saat petugas meminta data KTP untuk dicatat sebagai warga pendatang ke Surabaya.

Dianggap Pelit dan Pilih Enaknya, Siswa SMP ini Dibacok Oleh Sahabat Karibnya Sendiri

Wanita cantik berambut panjang ini mengaku sudah pernah melakukan pendataan ke RT setempat.

"Sudah mendata, dan sudah menyerahkan data. Kaget saja kok diperiksa lagi, apalagi baru bangun tidur," katanya.

Meski begitu ia mengaku senang dengan adanya pendataan seperti ini. Artinya, ada perhatian untuk warga pendatang. Sehingga membuat tempat kosnya menjadi aman.

"Pernah juga sekali malam yustisi, mencari narkoba. Tapi untungnya tidak ada yang ditemukan," ucanya.

Ani sendiri mengaku sudah enam tahun tinggal di Surabaya. Ia sempat kos di Wonorejo, namun lantaran tidak aman ia pindah ke Petemon setahun belakangan.

BREAKING NEWS - Hari Pertama 2018 Dibuka, Layanan SIM Corner di Surabaya Langsung Diserbu Warga

Sementara itu, Penyidik PNS Satpol PP Kota Surabaya Hajar Sulistyono mengatakan operasi yustisi ini dilakukan serentak atas arahan dari Pemkot.

"Kami menyisir di tiga lokasi tempat kos di Petemon. Ada 24 warga pendatang yang kami data," kata Hajar di lokasi.

Menurut Hajar mereka berasal dari Lamongan, Pemekasan, dan juga ada dari Makassar.

Sementara itu di kawasan Banyu Urip, mereka mendapatkan sebanyak 56 orang warga pendatang non permanen.

"Banyu Urip kami dapat 56 orang penduduk non permanen, dari enam titik kos," kata Hajar.

Usut Kasus Jual Beli Organ yang Hebohkan Kota Malang, Penerima Ginjal Ita Diana Diperiksa Polisi

(Surya/Fatimatuz Zahroh)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved