Pilkada Kota Madiun
Daftar Calon Wali Kota Madiun ke KPU, Dosen Universitas Indonesia Pilih Jadi Tukang Ojek
Mendaftar sebagai bakal calon Wali kota Madiun, Dosen Universitas Indonesia memilih cara unik dan tak terduga.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Harryadin Mahardika menjadi pendaftar pertama bakal calon Wali kota Madiun.
Mahardika datang bersama pasangannya, Bacawawali Arief Rahman, ke kantor KPU setempat, Senin (8/1/2018).
Pendaftaran akan mendaftar, pasangan Harryadin-Arief melakukannya secara unik. Keduanya datang ke kantor KPU dengan naik motor dan sambil membonceng istrinya masing-masing.
Pasangan calon yang maju di Pilkada Kota Madiun melalui jalur independen atau perseorangan itu datang dengan diiringi puluhan pendukungnya yang juga mengendarai sepeda motor, seperti tukang ojeng.
"Kami ingin bersama-sama relawan naik sepeda motor menuju Kantor KPU Kota Madiun. Selain itu naik sepeda motor praktis," ujar Mahardika.
Selasa Besok PKS Umumkan Calon yang Diusung, Gus Ipul Figur Paling Dilirik
Dikawal Bos Partai dan Ribuan Pendukung, Pasangan Incumbent Kota Kediri Daftar ke KPU
Dia mengaku sengaja mendaftar pertama kali pada hari pertama pembukaan agar menunjukkan kepada publik bahwa timnya solid dan siap bertarung.
Seluruh berkas administrasi telah dibawa dan diserahkan kepada komisioner KPU.
Pria kelahiran Madiun ini, maju melalui jalur perseorangan setelah lolos verifikasi dengan dukungan 16.725.
Mahardika optimis dapat meraih kemeangan meski melalui jalur perseorangan.
Menurutnya, dalam sebuah pilkada yang dipilih rakyat merupakan figur calon, bukan partai atau organisasinya.
"Dari empat bakal pasangan calon, kami memiliki posisi yang kuat karena kami memiliki pemilih tertentu," kata Mahardika.
Kota Malang Makin Tak Aman, Uang Seperempat Miliar Raib saat Ditinggal Jumatan
Kakek ini 3 Hari Sekali Gagahi Siswi SMP, Aksi Bejatnya Tak Sengaja Terbongkar Ibu Korban
Selain itu, Mahardika dan pasangannya Arief dapat menarik simpati pemilih karena sosok baru di perpolitikan Kota Madiun dan tidak memiliki catatan buruk.
"Dua kali kepemimpinan tersangkut kasus korupsi. Sampai kapan kita akan terus seperti itu. Jangan sampai orang mengingat Madiun sebagai kotanya para koruptor," tegasnya.
Untuk itu, dia berjanji akan menata Kota Madiun tanpa korupsi bila terpilih sebagai pemenang dalam Pilkada Kota Madiun 2018.
"Sebagai calon dari jalur perseorangan kami berniat menata Kota Madiun sebagai kota tanpa korupsi. Itu bagian dari moto dan gerakan kami untuk maju dalam Pilkada Kota Madiun 2018, " ungkap Mahardika.
Bupati Anas Sebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter dan Teror ke Dia dan Keluarganya
Mahardika mengklaim memiliki 23 ribuan relawan yang siap memenangkan dirinya. Hal itu dibuktikan dari dari 23 ribuan KTP yang dikumpulkan oleh timnya.
Sedangkan, bakal calon Wakil Wali Kota Maidun, Arief Rachman mengatakan untuk membangun Kota Madiun, dibutuhkan seorang pemimpin yang siap 24 jam melayani masyarakat.
Hal itu seperti dicontohkan Khalifah Umar Bin Khattab yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan keluarganya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Madiun, Latutik Mukhlisin, mengatakan setelah melakulan pengecekan seluruh dokumen dari pasangan calon Mahardika dan Arief, dinyatakan memenuhi syarat dan dianggap sudah resmi mendaftar sebagai peserta Pilkada Kota Madiun 2018. (Surya/Rahadian Bagus)