Usung Sejarah Keajaiban Dunia, Tempat Wisata Negeri Dongeng di Blitar Terus Diserbu Para Wisatawan
Meski belum grand opening, tempat wisata buatan di Blitar yang mengusung keajaiban dunia ini terus diserbu wisatawan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Wisata Negeri Dongeng, di Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, ini menyuguhkan miniatur tujuh bangunan keajaiban dunia.
Di tempat itu, para pengunjung seakan-akan diajak keliling melihat tujuh bangunan keajaiban dunia.
Tempat wisata buatan yang berada di Jalan Raya Kawedusan-Ponggok ini baru dibuka pada 16 Desember 2017. Itu pun baru soft launching belum grand opening.
Tetapi, pada liburan Natal dan Tahun Baru, lalu jumlah pengunjungnya membeludak tembus 10.000 orang dalam sehari.
Sebenarnya tempat wisata ini tidak beda dengan wisata buatan lain yang ada di wilayah Blitar. Ada pedagang makanan dan minuman, tempat duduk, taman, arena bermain anak, dan tentunya spot untuk swafoto.
Berusia 1.000 Tahun, Masjid Kuno dan Misterius Ditemukan di Afghanistan, Begini Keistimewaannya
Yang membedakan, di tempat wisata ini menyuguhkan miniatur tujuh bangunan keajaiban dunia.
Memasuki tempa wisata ini, mata pengunjung langsung disambut miniatur bangunan keajaiban dunia.
Mulai miniatur bangunan Menara Condong Pisa, Menara Eiffel, Kincir Angin Belanda, Candi Borobudur, Patung Liberty, Piramida, dan Colloseum. Miniatur bangunan keajaiban dunia itu ditata berjajar dua baris.
Di sela-sela miniatur bangunan keajaiban dunia terdapat tempat berjalan kaki bagi pengunjung. Di tempat itu, pengunjung seakan-akan berjalan mengelilingi bangunan keajaiban dunia.
Taman dengan model vertikal menghiasai tempat pejalan kaki di lokasi.
Jumlah Pernikahan di Jepang Turun Drastis, Tiga Hal Inilah yang Jadi Penyebabnya
Para pengunjung terlihat berswafoto dengan latar miniatur bangunan keajaiban dunia. Miniatur bangunan Patung Liberty dan Menara Eiffel menjadi tempat favorit pengunjung untuk berswafoto.
Ya, rata-rata, pengunjung yang datang ke tempat wisata itu penasaran ingin berswafoto dengan latar miniatur bangunan keajaiban dunia.
Seperti yang dialami salah satu pengunjung, Devi Diantika Mutiara. Gadis berjilbab asal Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ini baru kali pertama berkunjung ke Wisata Negeri Dongeng.
Dia penasaran setelah melihat foto-foto miniatur bangunan keajaiban dunia yang diunggah pengunjung di sosial media.
Menurutnya, sebagai tempat wisata buatan baru, Wisata Negeri Dongeng memiliki konsep yang bagus. Selain memanjakan pengunjung dengan menyediakan spot foto yang menarik, ada nilai edukasi di tempat wisata itu.
“Bagus, ada nilai edukasinya. Pengunjung dikenalkan dengan bangunan-bangunan keajaiban dunia. Mungkin tempatnya saja kurang luas,” kata Devi, Senin (8/1/2018).
Pemilik Rental Mobil ini Diculik dan Dibuang di Hutan Lamongan, Kondisinya Tragis saat Ditemukan
Disebut Lebih Bagus Dari Pantai Kuta Bali, Pantai di Sumenep Madura ini Diserbu Ribuan Wisatawan
Manajer Wisata Negeri Dongeng, Hendra Saputra mengatakan pembangunan tempat wisata memang belum selesai 100 persen.
Pengelola sedang memperluas wahana permainan di lokasi. Saat ini, pengelola sedang membangun rumah suku Indian dan outbond di lokasi.
“Pembangunannya belum selesai 100 persen. Tempat wisata ini baru pembukaan awal belum grand opening,” kata Hendra.
Maskot tempat Wisata Negeri Dongeng memang miniatur bangunan keajaiban dunia. Tetapi, pengelola juga menyediakan wahana lain yang tak kalah menarik di tempat wisata itu.
Di tempat itu, pengunjung bisa menjajal wahana sepeda udara dan karpet Aladin. Dengan naik sepeda udara dan karpet Aladin, pengunjung seakan-akan bisa melihat bangunan keajaiban dunia dari atas.
Daftar Calon Wali Kota Madiun ke KPU, Dosen Universitas Indonesia Pilih Jadi Tukang Ojek
Selain itu, tempat wisata ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah. Dari lokasi, pengunjung dapat duduk-duduk sambil melihat Gunung Pegat yang berada di sebelah barat tempat wisata.
Pengungjung juga bisa duduk-duduk sambil menikmati makanan dan minuman di kebun belimbing yang ada di lokasi.
“Luas tempat wisata ini sekitar tiga hektare. Sebagian lahan digunakan untuk tempat parkir pengunjung,” ujar Hendra.
Tiket masuk tempat wisata juga tergolong murah. Pada Senin-Jumat harga tiket masuk Rp 7.500 per orang. Sedangkan saat Sabtu-Minggu dan hari libur, tiket masuknya naik menjadi Rp 10.000 per orang.
Tarif parkir untuk sepeda motor Rp 3.000 dan tarif parkir untuk mobil Rp 5.000. Hari-hari biasa seperti sekarang ini,rata-rata jumlah pengunjungnya di atas 500 orang per hari.
Tetapi, saat akhir pekan dan liburan, jumlah pengunjungnya bisa tembus 3.500 orang-5.000 orang per hari. Tempat wisata ini buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
“Waktu libur Natal dan Tahun Baru lalu, pas Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjungnya mencapai 7.500 orang sampai 10.000 orang sehari. Tempat untuk miniatur bangunan keajaiban dunia sampai penuh orang,” katanya. (Surya/Samsul Hadi)