Tenaga Kerja Informal Membludak, Pakde Karwo Dorong Penerapan K3 Hingga Sektor UMKM
Jatim dipilih sebagai provinsi pertama tempat penyelenggaraan peringatan Bulan K3 Nasional selain ibu kota, DKI Jakarta.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo mendorong pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tak hanya dilakukan di industri besar, tapi juga industri kecil dan menengah yakni sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal tersebut penting dilakukan mengingat 92 persen tenaga kerja di Jatim bekerja di sektor tersebut, alias sektor informal.
Pernyataan tersebut disampaikan Pakde Karwo usai mendampingi Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Hanif Dhakiri mengikuti upacara Peringatan Bulan K3 Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (12/1/2018).
Menurut Pakde Karwo, pendekatan dan prinsip pelaksanaan K3 di Jatim sudah cukup baik. Pendekatan ini melibatkan tak hanya pemerintah tapi juga pelaku industri dan pekerjanya.
Ini dibuktikan dengan hampir tidak adanya kecelakaan dan permasalahan serius mengenai tenaga kerja yang sakit dalam proses produksi di Jatim.
“Proses K3 di Jatim sudah berjalan baik, hampir zero accident, karena ini semua diterapkan dengan prinsip kekeluargaan,” katanya.
Ketika Tuah Para Jenderal Tak Lagi Sakti di Pilkada Jawa Timur
Proses K3 ini sendiri, lanjutnya, menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah dalam hal ini mendorong dan memfasilitasi berbagai pihak mulai dari Asosiasi Pengusaha Indonesia/APINDO, serikat pekerja, pemilik industri maupun buruh untuk bersama-sama membahas masalah K3.
“Pembahasannya sendiri secara tripartit,” tegas Pakde Karwo.
Dalam kesempatan ini, Pakde Karwo juga mengapresiasi penyelenggaraan Bulan K3 nasional yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di luar Jakarta.
Provinsi Jatim sendiri dipilih sebagai provinsi pertama tempat penyelenggaraan peringatan Bulan K3 Nasional selain ibu kota, DKI Jakarta.
Geger, Pria Misterius Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Lokasinya Dekat Pembuangan Wanita Bercadar
Berikan Penghargaan
Dalam upacara kali ini, Menaker RI Hanif Dhakiri didampingi Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan beberapa penghargaan.
Seperti penghargaan bagi 10 bupati/walikota kategori Pembina K3 terbaik tingkat provinsi Jatim, perusahaan kategori zero accident, Sistem Manajemen K3/SMK3 dan program pencegahan penanggulangan/P2 HIV tingkat Prov. Jatim.
Bupati/walikota yang menerima penghargaan K3 terbaik diantaranya Bupati Gresik (peringkat I), Bupati Pasuruan (peringkat II), Bupati Sidoarjo (peringkat III), Wali Kota Surabaya (peringkat IV), dan Bupati Tuban (peringkat V).
Juga, Bupati Lamongan (peringkat VI), Bupati Blitar (peringkat VII), Bupati Mojokerto (peringkat VIII), Bupati Bojonegoro (peringkat IX), dan Walikota Madiun (peringkat X).
6 Ribu Driver Gojek di Malang Raya Ramai-ramai Ikut BPJS Ketenagakerjaan, Akibatnya Tak Terduga
Beberapa perusahaan yang menerima penghargaan zero accident diantaranya Kangean Energy Indonesia Ltd Kab. Sumenep, PT PJB pemeliharaan wilayah timur Kab. Gresik, PT Pelindo III Persero Surabaya, dan PT. PAL Indonesia Surabaya.
Untuk kategori SMK3, penghargaan diberikan diantaranya kepada PT Santos Jaya Abadi, PT Ittihad Rahmad Utama dan PT Terminal Peti Kemas, serta kategori P2 HIV/AIDS diantaranya diberikan kepada PT Petrokimia Gresik dan Rumkital Dr Ramelan Surabaya.
Selan itu, sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan, dalam Bulan K3 Nasional yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya kali ini, juga diserahkan bantuan mobil ambulans BPJS Ketenagakerjaan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jatim.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis kepada Gubernur Jatim Soekarwo. (*)