Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Kabupaten Madiun

Suara Nahdliyin Jadi Rebutan di Pilkada Madiun, Ketua PCNU Beri Warning Keras dan Pedas

Karena 70 persen warga Kabupaten Madiun adalah kaum Nahdliyin, sehingga NU jadi gula manis dan rebutan cakada. Padahal ...

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Pasangan Ahmad Dawami dan Hari Wuryanto saat mendaftar di kantor KPU Kabupaten Madiun, Senin (8/1/2018). 

Lerai Carok Massal Berdarah di Madura, Tokoh Masyarakat Malah Jadi Korban, Kondisinya Mengenaskan

Inilah 6 Fakta Paling Penting Pembunuhan Wanita Bercadar, Nomor 5 Paling Bejat dan Menyayat Hati

Selain berpesan kepada paslon, Gus Mizan selaku ketua PCNU Kabupaten Madiun juga mengingatkan kepada badan otonom NU, termasuk di antaranya Banser, IPNU, Ansor agar tidak berpolitik praktis.

Apabila terbukti ada badan otonom NU yang mendukung paslon dalam pilkada nanti, maka PCNU akan akan menindak tegas.

"Kami PCNU tidak mengurusi dan tidak disibukkan oleh Pilkada. Kami bersinergi untuk persiapan harlah NU. Pengurus NU tidak sempat berpikir politik," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Paslon Djoko-Suprapto yang diusung koalisi partai PDI-PKB optimis akan merebut suara terbanyak dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2018. Apalagi mereka mengklaim PKB mempunyai basis massa Nahdatul Ulama (NU) yang kuat di Kabupaten Madiun.

Disinggung mengenai perebutan suara NU, dengan lawan pasangan dari partai lain. Djoko mengaku tidak khawatir, suara NU akan direbut pasangan calon dari partai lain.

"Ada yang tidak dimiliki partai lain. PKB lahir dari NU. Itu tidak bisa dihapus dari sejarah, kami tidak perlu klaim. Tetapi fakta nanti akan berbicara," ucapnya.

Senada juga dikayakan Ketua DPC PKB yang juga Bupati Madiun, Muhtarom, NU dan PKB memiliki hubungan kultural, sehingga ia tidak khawatir warga NU akan beralih pilihan ke pasangan dari partai lain.

"No problem, jadi kalau kita ini berbicara sejarah. Bahwa PKB ini organisasi politik yang dilahirkan oleh NU. Jadi sayap perjuangannya NU itu dibebankan kepada PKB. Jadi hubungan NU dengan PKB apa, hubungan historis dan hubungan kultural," kata Muhtarom.

Ia menuturkan, bila PKB dilahirkan dari NU maka warga NU mestinya suport dengan pasangan Djosto. Namun demikian, apabila ada oknum yang tidak memberikam dukungan maka hal itu menurutnya hak pribadi masing-masing.

"Kalau ada oknum yang tidak suport itu haknya masing-masing oknum tersebut. Sah-sah saja, tetapi ingat secara historis NU dilahirkan oleh PKB," imbuhnya.

Selain paslon Djoko-Suprapto, masih ada dua paslon lain, yakni pasangan Ahmad Dawami (Ketua DPC Demokrat Kabupaten Madiun) dan Hari Wuryanto (Pengusaha).

Pasangan ini diusung tiga partai Partai Demokrat (6 kursi), Golkar (5 kursi), PKPI(2 kursi), dan didukung Partai Hanura (2 kursi).

Meski pasangan ini tidak didukung partai Islam, namun Ahmad Dawami menjabat sebagai bendahara PCNU Kabupaten Madiun.

Sedangkan pasangan Rio Wing Dinaryhadi (Ketua DPC Gerindra Kabupaten Madiun) dan Sukiman (Mantan Sekda Kabupaten Madiun) diusung partai Gerindra (4 kursi), PKS (3 kursi), dan PPP (2 kursi) yang di dalamnya banyak terdapat warga Nahdliyin. (Surya/Rahadian Bagus)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved