Miris! DP5A Surabaya Temukan Bocah 8 Tahun Alami Seks Addict, Bahkan Lakukan Hal ini pada Adiknya
Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya temukan seorang anak bawah umur alami seks addict.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya menemukan seorang anak di bawah umur mengalami seks addict.
Nanis Chairani, Kepala DP5A Surabaya mengatakan temuan tersebut memang cukup memprihatinkan.
Nanis mengatakan saat ini anak tersebut mendapatan pengawasan dan penanganan psikiater dan psikolog.
( Tak Mau Beri Tumpangan, Sopir Truk di Lamongan Dikepruk Gerombolan Anak Jalanan Hingga . . . )
"Temuannya dari satgas di bawah semingguan lalu, cuma masuk ke saya kemarin dan itu langsung kami tangani," ujar Nanis, Rabu (17/1/2018).
Nanis menceritakan anak berinisial Y tersebut sejak berusia dua tahun tinggal di kawasan Dolly, tidak jauh dari lokalisasi.
Ia tinggal dengan seorang neneknya, sementara orang tuanya sendiri tinggal di tempat berbeda di Tambak Wedi, Kenjeran.
Karena sang nenek sakit-sakitan, akhirnya Y diambil kembali tinggal dengan orang tuanya dan ketiga adiknya yang berusia 7 tahun, 4 tahun, dan 1 tahun.
( Konsumsi Bahan Bakar Premium Menurun usai Program Lucky Swipe, Kok Bisa? )
Sejak saat itu, orang tuanya mulai melihat keanehan pada anak pertamanya tersebut.
Ia mengetahui banyak tentang perilaku seksual orang dewasa.
Bahkan belakangan ia mengajarkan pada ketiga adiknya.
"Ini anak masih delapan tahun, ngajarin (seksual) adik-adiknya yang masih kecil bahkan yang satu tahun," cerita Nanis.
Saat satgas memeriksa kesehatan keluarga tersebut, ibu Y menceritakan keanehan anaknya.
( Masuki Tahun 2018, Pertamina MOR V Target Konsumsi Bahan Bakar Naik 20 Persen )
Pemkot Surabaya langsung memberi penanganan dengan pendampingan pskiater dan psikolog, juga memberi obat penurun libido.
"Tentu tidak bisa langsung sembuh, saat ini juga anaknya belum mau terbuka. Secara bertahap akan kami dampingi terus," kata Nanis.
M. Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya menambahkan bahwa penanganan seks addict juga menjadi perhatian Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
( Diajak Ibunya Ngurus Asuransi di Bank, Balita Cantik ini Malah Diculik Orang, Begini Kisahnya )
Adanya kasus ini menjadi tamparan Pemerintah Kota Surabaya bahwa masih ada anak yang tidak terlindungi dari kejahatan seksual.
"Tentunya menutup lokalisasi adalah satu upaya. Tapi masih adanya kasus ini akan jadi perhatian, bisa jadi masih ada anak lain yang mengalami hal yang sama," kata Fikser.