Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Rebut Suara di Wilayah Mataraman, Pasangan Khofifah-Emil Andalkan Tiga Figur Tokoh Kunci ini

kawasan Mataraman akan jadi konsentrasi utama tim khofifah-emil untuk dimenangkan suaranya, dengan mengandalkan peran tokoh ternama.

istimewa
Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengantarkan pasangan Khofifah-Emil mendaftar di KPU Jawa Timur, pada Rabu (10/1/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertengahan bulan Februari nanti, gelaran Pilgub Jatim 2018 akan memasuki masa kampanye.

Berlangsung sejak 15 Februrari 2018, atau tiga hari sejak para pasangan kandidat ditetapkan sebagak calon, mereka bisa mulai melakukan kampanye secara terbuka.

Tim 9, relawan belatar belakang kiai yang selama ini mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak pun telah memetakan daerah potensial dalam meraih suara.

Juru bicara Tim 9, KH Asep Saifuddin Chalim pun menyebut beberapa kabupaten yang ditargetkan dapat menjadi lumbung suara bagi pasangan yang didukungnya tersebut.

"Artinya, daerah tersebut harus memperoleh minimal 60 persen suara," ujar Kiai Asep ketika ditemui di Surabaya, Selasa (23/1/2018).

Inilah 5 Fakta Perjalanan Hidup Megawati Soekarnoputri, Nomor 4 Penuh Tragedi

Tak Canggung, Puti Soekarno Kunjungi Gus Sholah, Kiai Utama Pendukung Khofifah

Pertimbangan ini didasarkan pada kuatnya jaringan kiai, santri, wali santri, hingga jemaah selama ini menjadi basis pemilih Khofifah-Emil.

Beberapa kota maupun kabupaten tersebut adalah Lamongan, Tuban, Gresik, Sidoarjo, hingga Banyuwangi.

Kemudian, ada pula Madura yang dalam hal ni diwakil oleh Sumenep.

"Untuk Sumenep, kami target ada di angka 80 persen," jelas Kiai Asep optimistis.

Di luar beberapa daerah tersebut, tim pemenangan masih melakukan pemetaan.

"Sedang dalam proses. Targetnya sama. Harus suara mayoritas," tegas Pengasuh pesantren Amanatul Ummah ini.

Ketika Tuah Para Jenderal Tak Lagi Sakti di Pilkada Jawa Timur

Belum Lima Tahun Kekayaan Naik Lebih 200 Persen, Mundjidah Jadi Bacabup Jombang Terkaya

Kiai Asep mencontohkan kawasan Mataraman yang kini menjadi dalam tahap pemantauan timnya.

Diakui oleh Kiai Asep, kawasan Mataraman berbeda dengan kawasan lainnya.

Apabila daerah lain patuh dengan patron kiai, namun tidak dengan kawasan ini.

Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Madiun, Magetan, Pacitan, Ponorogo, hingga Ngawi terkenal lekat akan basis nasionalis, bukan religius.

"Inilah yang kami sebut perlu rencana berbeda," kata Kiai Asep.

Untuk mengantisipasi hal itu, dijelaskan oleh Kiai yang berasal dari Mojokerto ini, pihaknya kini menyiapkan beberapa figur ikonik yang selama ini menjadi simbol kawasan Mataraman.

Layanan Threesome Murah Meriah yang Ditawarkan Wanita ini Laris Manis, Hanya Segini Harganya

Pertama, tentu Emil Dardak, yang selain menjadi Calon Wakill Gubernur pasangan Khofifah, ia juga merupakan Bupati Trenggalek.

Selain Emil, ada pula para figur partai Demokrat, partai yang juga menjadi pengusung pasangan Khofifah - Emil.

Di antaranya, Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan mantan Presiden RI yang juga pria kelahiran Pacitan.

Serta Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jatim, Soekarwo (Pakde Karwo), yang juga Gubernur Jatim asli dari Madiun.

"Mas Emil, Pak SBY, dan Pakde Karwo, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Mataraman. Mereka merupakan ikonik kawasan sana," jelas Kiai Asep.

Berhasil Produksi Biskuit Atasi Mual Pada lbu Hamil, Mahasiswa Unusa Malah Dimarahi Saat Magang

"Bahkan, keluarga Pak SBY, mulai dari Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sampai Mas Ibas (Edhi Baskoro Yudhoyono), saya percaya akan ikut turun mendukung Ibu Khofifah," imbuh Kiai Asep.

Kiai Asep mengutarakan, optimisme itu didasari oleh komitmen Demokrat yang menjadi partai pertama pengusung pasangan ini.

Kiai Asep yang pada November tahun lalu ikut mengantar pasangan ini menghadap SBY di Jakarta pun mengungkap isi pembicaraan jelang pemberian rekom tersebut.

Kiai Asep mengatakan kepada SBY bahwa pada awalnya survei elektabilitas pasangan Khofifah - Emil masih kalah dibanding dengan pasangan lain.

Menurutnya, kecilnya hasil survei tersebut disebabkan belum adanya partai politik yang secara resmi mengusung pasangan ini.

Padahal, selain dirinya, banyak kiai hingga tokoh masyarakat yang secara terbuka meminta Khofifah untuk kembali turun di kontestasi pilkada.

"Saat itu Pak SBY langsung merespon, 'Pak Asep, Saya akan tandatangani lima menit lagi'. Saat itulah Demokrat menjadi partai pertama yang mengusung pasangan ini," ungkapnya sambil menirukan ucapan SBY.

"Oleh karenanya, kami pun optimistis bahwa Demokrat bersama para figurnya akan all out bersama Ibu Khofifah. Juga dengan partai-partai lain. Sebab, ini demi rakyat Jatim," pungkasnya. (Surya/Bobby Koloway)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved