Surplus Beras Tembus 5 Juta Ton, Pakde Karwo Keukeuh Tolak Pemerintah Pusat Impor Beras
Gubernur Jatim Soekarwo kembali menegaskan komitmennya menolak impor beras. Jika tetap dilakukan, akan ...
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
“Mimpi kita, Indonesia jadi lumbung pangan dunia, jika bisa, seluruh air yg jatuh ke bumi Indonsia jangan sampai jatuh ke laut, tapi kita tangkap dan jadikan karbohidrat dan protein seperti padi, sayur-sayuran, dan sejenisnya,” katanya.
Amran mengatakan, optimisme itu berdasarkan kinerja pertanian Indonesia yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Dari 11 komoditas strategis, terdapat empat komoditas (beras, jagung, cabai, bawang) yang berhasil diselesaikan permasalahannya, dan bahkan bisa diekspor.
Komoditas jagung, lanjut Amran, merupakan salah satu contohnya, dulu Indonesia impor 3,6 juta ton jagung yang nilainya mencapai Rp. 10 triliun.
Terisolasi Karena Longsor, BBM di Trenggalek Hanya Cukup Untuk Empat Hari, Padahal . . .
Saat ini, Indonesia tidak mengimpor jagung, justru malah mengekspor. Ini diakui oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO yang berada dibawah naungan PBB.
“Selain jagung, komoditas bawang merah pun progressnya membanggakan, dulu kita impor, tapi sekarang kita ekspor ke enam negara. Komoditas-komoditas lainnya yang dulu bermasalah puluhan tahun, sekarang bisa kita selesaikan satu persatu. Kami optimis, Indonesia bisa jadi lumbung pangan dunia di masa depan,” katanya.
Ditambahkan, keberhasilan tersebut diraih dengan penuh perjuangan, pasalnya sektor pertanian di era pemerintahan Joko Widodo berada pada kondisi cuaca yang tidak mendukung produktivitas pertanian. "
Ini era terberat sektor pertanian. Ingat, ada El Nino dan La Nina dahsyat, terbesar sepanjang sejarah, tapi kita bisa melewatinya," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikannya, pemerintah terus mempermudah petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Contohnya, dulu tidak ada asuransi untuk petani, namun sekarang, pertama kalinya dalam sejarah ada asuransi untuk petani. Ini agar menjamin petani agar tenang dalam menjalankan aktivitasnya,” lanjutnya.
Jadi Gubernur Terbaik se-Indonesia, Pakde Karwo Raih Leadership Award dari Mendagri
Panen 1.830 Hektar Padi
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, pada kesempatan ini terdapat 1.830 ha lahan pertanian padi yang dipanen.
Sedangkan pada akhir Januari mendatang, diperkirakan lahan yang dapat dipanen mencapai 8.227 ha, kemudian pada Februari mencapai 35.779 ha.
“Untuk bulan Maret diperkirakan ada 25,964 ha lahan yang siap panen, kemudian pada April 3.527 ha. Sedangkan pada Desember sampai Mei kita sudah panen mencapai 78.200 ha atau jika dikonversikan mencapai 500.480 ton beras. Jadi kita tidak perlu impor,” tegasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim, Dandim Bojonegoro, dan ribuan masyarakat se-Kecamatan Kanor. (*)