Demi Bike Park di Bumi Proklamator, Penggemar Sepeda di Blitar Rela Lakukan Perjuangan ini
penggemar sepeda di Blitar memilih cara tak terduga untuk menjadikan kotanya familiar dengan gowes bareng.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Blitar Last Friday Ride (BLFR) merupakan wadah bagi para penggemar olahraga sepeda di Blitar.
Sebulan sekali, mereka rutin berkumpul untuk gowes bareng keliling kota pada malam hari tiap Jumat di pekan terakhir.
Sejumlah sepeda kayuh parkir berbaris di pinggir jalan sisi selatan Alun-alun Kota Blitar, Jumat (26/1/2018) malam pekan lalu.
Sekelompok anak muda terlihat berdiri melingkar di atas trotoar tak jauh dari lokasi parkir sepeda.
Seorang pria tampak berdiri di tengah sekelompok pemuda yang berdiri membentuk lingkaran.
Bermodal Trik Mata Melotot, Pria ini Dengan Leluasa Rampas Ponsel Pelajar
Terungkap, Cewek Video Panas di Room Karaoke Siswi SMA Ternama ini, Dia Langsung Pindah Sekolah
Pria itu sedang menjelaskan rute yang akan dilewati para peserta gowes malam hari.
Usai briefing, mereka bersama-sama menundukkan kepala untuk berdoa sebelum berangkat.
Ya, mereka merupakan para peserta Blitar Last Friday Ride.
Gowes malam itu merupakan kegiatan perdana BLFR pada 2018 ini.
Mereka bersama-sama naik sepeda keliling kota pada malam hari.
"BLFR ini pertama kali dilaksanakan Oktober 2016. Kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi para penggemar olahraga sepeda di Blitar," kata Dadang Embara Setywandana (37), Senin (29/1/2018).
Terungkap, Istri Pejabat Pamekasan Tewas di Tangan Geng Perampok, Sempat Melawan Hingga Nadi Putus
Cari Obat Nyamuk, Pria ini Malah Temukan Istrinya Ditiduri Saudaranya, Akibatnya Mengerikan
Dadang bisa dibilang salah satu penggagas BLFR. Dia bersama komunitas sepedanya, Fedblitz (Federale cah Mblitar), memang yang mengawali kegiatan gowes malam hari.
Dia bersama beberapa teman mengumpulkan para penggemar sepeda untuk ikut gowes malam hari
Saat kali pertama diadakan, peserta BLFR hanya sekitar 70 orang. Itupun paling banyak dari anggota Fedblitz.
Sekarang, jumlah peserta BLFR mencapai 200 orang tiap kali kegiatan.
"Gowes malam hanya sebulan sekali tiap Jumat pada pekan terakhir," ujar Dadang.
Ide mengadakan gowes malam hari di Blitar memang muncul dari kota lain.
Truk Trailer Picu Laka Karambol Maut Bak Film Action di Jalur Surabaya-Malang, Akibatnya Mengerikan
Taksi Online Bisa Ambil Penumpang di Bandara Juanda, Asalkan?
Sejumlah kota seperti Kediri, Yogyakarta, dan Malang, sudah lebih dulu mengadakan gowes pada malam hari.
Dari situ, Dadang dan beberapa teman di Komunitas Fedblitz menggagas mengadakan gowes malam di Blitar.
Lalu, dia menggalang peserta gowes malam lewat sosial media.
"Pertama kali diadakan pesertanya sekitar 50 orang, sekarang sudah mencapai 200 orang," katanya.
Menurutnya BLFR ini bukan sekadar berolahraga sepeda saja. Lebih dari itu, dia ingin menjalin silaturahmi dan memperbanyak teman lewat ajang BLFR.
BLRF bisa menjadi tempat berkumpul bagi komunitas maupun penggemar olahraga sepeda di Blitar.
"Kami ingin berolahraga dan bersenang-senang serta memperbanyak teman," ujarnya.
Dia bersama penggemar olahraga sepeda lainnya berharap Pemkot Blitar peduli dengan para pesepeda.
Masih banyak fasilitas yang perlu diperbaiki untuk mendukung para pesepeda. Salah satunya, yakni, jalur untuk pesepeda.
Saat ini, Pemkot memang sudah membuatkan jalur sepeda. Tetapi, jumlah jalur sepeda masih minim.
Apalagi, jalur sepeda yang sekarang sudah ada lebih banyak digunakan parkir kendaraan.
Selain itu, mereka berharap ada bike park di Bumi Proklamator.
"Kota Blitar sangat indah bagi para pesepeda. Banyak tempat yang bisa digunakan untuk singgah bagi para pesepeda. Tapi sayang, fasilitas pendukung untuk pesepeda masih minim," tegasnya. (Surya/Samsul Hadi)
