Kasus Siswa Aniaya Guru
Ditahan Usai Aniaya Gurunya Sampai Tewas, Siswa di Sampang Ini Malah Dapat Fasilitas Begini di Rutan
Ditahan usai aniaya gurunya hingga tewas, Siswa di Sampang ini malah terima fasilitas begini saat di Rutan.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Januar
Gatot menambahkan, hingga saat ini Rutan Pemasyarakatan Sampang memiliki dua tawanan anak-anak, inisial H dan S.
Baca: Ini Jurus Yang Dipakai Kapten Arema FC Untuk Bangkitkan Mental Rekan-rekannya
“Keduanya dalam kasus yang berbeda, hanya saja berada pada usia anak (bawah 18 tahun),” ungkapnya.
Tentang kondisi tersangka inisial H, Gatot menyampaikan bahwa awal diterima, tersangka lebih banyak diam.
“Mungkin karena kaget mas, dia kan juga masih anak-anak, psikologinya tidak stabil,” ungkap Gatot.
Gatot menjamin, selama berada di Rutan Pemasyarakatan Sampang, tersangka akan aman, juga kebutuhan sehari-harinya terpenuhi dengan baik.
Baca: Ikuti Piala Gubernur Kaltim, Persebaya Ingin Hibur 300 Bonek di Kalimantan dan Boyong Pemain Inti
“Alhamdulillah, kondisi terbaru tidak ada masalah, malah barusan (Kamis/8/2018) dilakukan pendampingan psikologis oleh P2TP2A, Kabupaten Sampang,” tutur Gatot.
P2TP2A merupakan kependekan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Baca: Pendapat Puti Soal Pentingnya Kebudayaan Bagi Soekarno dan Dunia Politik di Indonesia
(Amn/Khairul Amin)