Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek

Punya Makna Filosofis, Berikut Makanan yang Selalu Ada dan Dilarang Saat Perayaan Imlek

Selain berkumpul bersama, ada juga beberapa tradisi yang dilakukan saat merayakan Imlek. Ada beberapa makanan yang selalu disajikan saat Imlek juga!

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
riceandbread.com
Jiaozi (pangsit) 

4. Mie

Chang Shou Mian
Chang Shou Mian (eatzcatering.com)

Mie juga menjadi hidangan yang gak ketinggalan saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Changshou Mian atau mi menjadi simbol hidup yang panjang, bahagia, dan kesehatan.

(Inilah 5 Makanan Khas Jepang yang Unik, Mulai Sperma Ikan hingga Cumi-cumi Menari, Mau Coba?)

Mie dengan panjang dua kaki ini disajikan dengan digoreng maupun dengan kuah.

Selain itu, hidangan ini juga dilengkapi dengan isian jamur shiitake dan bok choy.

5. Puding

Babao Fan (puding ketan delapan harta)
Babao Fan (puding ketan delapan harta) (counterculturekitchen.com)

Puding ketan atau Babao Fan dipercaya sebagai simbol keberuntungan bagi siapa yang memakannya.

Tak heran, hidangan ini selalu disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Selain ketan, kudapan manis ini diberi tambahan biji teratai, biji almond, jujubes, manisan buah-buahan, plum kering, pasta kacang merah, biji gingko, biji aprikot, dan buah goji.

(Dikenal Hidup Mewah, Inilah Sumber Kekayaan Roro Fitria, Mulai Model Majalah Dewasa hingga Warisan)

Tak hanya itu, ada beberapa makanan yang tak boleh atau dilarang dihidangkan saat perayaan Imlek lho!

Dilansir dari TribunTravel.com, Aji Chen Bromokusomo dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia atau juga peneliti budaya dan kuliner Tionghoa mengatakan bahwa makanan seperti bubur dan berkulit tajam tidak boleh ada.

Grits, bubur asal Amerika ini terbuat dari jagung lalu disajikan dengan udang.
Ilustrasi. (kitchme.com)

“Bubur dianggap seperti orang susah atau orang miskin," ujarnya.

(Fakta Kematian Ayah Millendaru hingga Baju Bella Shofie yang Dikomen ‘Gak Pake Celana Mulus Ya’)

Selain bubur, makanan dengan kulit yang tajam pun tidak boleh dikonsumsi.

Menurut Aji, kulit makanan yang tajam ini memiliki makna seperti tantangan yang mempersulit kehidupan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved