Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Gejala Serangan Jantung yang Wajib Diketahui, Segera Lakukan Hal Ini Sebelum Terlambat!

Di sinetron dan film, tentu sering melihat adegan pemeran tiba-tiba sempoyongan sambil pegang dada kiri. Di kehidupan nyata, peristiwanya tidak begitu

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews.com
Ilustrasi serangan jantung 

Tapi, ada tanda-tanda bahwa sakit di perut tersebut adalah sesuatu yang serius.

Biasanya, rasa mual yang dikarenakan potensi serangan jantung akan menjadi lebih parah saat melakukan gerakan fisik dan tiba-tiba terbangun dari istirahat.

5. Rasa cemas berlebihan

Penemuan mengatakan bahwa orang yang mengalami kecemasan lebih mudah mengalami gangguan aliran darah ke jantung dibandingkan mereka yang tidak mengalami kecemasan.

Dr Segal mengatakan, kita sebaiknya memperhatikan lebih soal hubungan kecemasan dan risiko serangan jantung.

Sebab, ada pula gejala-gejala kecemasan yang menjadi gejala serangan jantung.

(Kayak Gini Nih Kalau Member WANNA ONE dan JBJ Pakai Headband Batik, Uh Makin Kece Parah)

Seperti sakit dada, napas menyempit dan jantung berdebar.

Terlebih jika ini terjadi saat kita tidak dalam keadaan stres.

Perasaan cemas tersebut mengakibatkan pembuluh darah mengerut dan meningkatkan detak jantung, yang bisa menjadi pemicu serangan jantung.

6. Masalah pada dengkuran

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Mendengkur keras, terbangun sambil megap-megap mencari udara, atau merasa lelah saat tidur bisa jadi merupakan sinyal sleep apnea, penyakit tidur yang terjadi karena pernapasan yang terhenti sejenak.

Jika tidak diobati secara serius, maka bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

(7 Fakta Mengejutkan Zat Policresulen yang Ada Dalam Albothyl, Benarkah Bahaya untuk Sariawan?)

Dr Segal menjelaskan, terhentinya pernafasan tersebut bisa membuat tubuh stres dan meningkatkan tekanan darah.

Menyebabkan detak jantung tak beraturan dan meningkatnya risiko serangan jantung.

Lantas apa yang harus dilakukan?

Walau harus diwaspadai, gejala-gejala di atas tidak selalu berarti jantung kita dalam keadaan yang berbahaya.

Tapi ini bisa mengindikasikan bahwa gejala ini menjadi semakin parah.

(Izin Albothyl Dibekukan, Dinas Kesehatan Tuban Belum Tarik Peredarannya, Ini Penjelasannya)

Jadi, cobalah konsultasikan dengan dokter sedini mungkin.

Jika dokter mencurigai adanya kemungkinan serangan jantung, dia akan menyarankanmu untuk mengambil tes EKG (elektrokardiogram).

Tes untuk mengukur aktivitas elektrik jantung dan menunjukkan jika ada masalah di jantung.

Bisa pula dokter menyarankan coronery angiogram yang bisa mendeteksi halangan di pembuluh arteri.

Cobalah berkonsultasi lebih lanjut jika mengalami tanda-tanda klasik dari serangan jantung.

Seperti tekanan di bagian dada, napas yang menyempit, pusing, keringat dingin, atau ketidaknyamanan pada lengan, leher atau rahang.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved