Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hacker Surabaya Terciduk

Keluarga KPS, Hacker yang Ditangkap Polda Metro Jaya Mendadak Jadi Tertutup

Kasus penangkapan tiga mahasiswa STIKOM Surabaya yang diduga meretas ratusan situs di 44 negara, menjadi ramai diperbincangkan.

Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM
Jalan rumah KPS di Kupang Krajan Surabaya, satu dari tiga peretas situs yang ditangkap Polda Metro Jaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus penangkapan tiga mahasiswa STIKOM Surabaya yang diduga meretas ratusan situs di 44 negara, menjadi ramai diperbincangkan.

KPS yang merupakan satu di antara tiga orang yang diamankan Polda Metro Jaya tinggal di daerah Kupang Krajan Surabaya.

Untuk menuju alamat dari KPS, TribunJatim.com harus melewati gang dengan lebar sekitar dua meter.

(Akui Tiga Hacker Kuliah di Kampus Stikom, Humas: Kami Tidak Batasi Ruang Gerak Mahasiswa)

Kawasan di daerah rumah KPS tersebut cukup padat penduduk.

Saat TribunJatim.com tiba di rumah KPS, pagar rumah yang berwarna hitam itu tampak tertutup rapat.

Rumah tersebut juga tampak sepi, hanya ada dua motor terparkir di teras depan rumah.

Tak lama usai TribunJatim.com mengetuk pagar rumah, seorang wanita dan pria menemui TribunJatim.com dari balik pagar.

(3 Hacker Asal Surabaya Ditangkap FBI, Pakar IT Ungkap Cara Sepele Agar Tak Jadi Korban Selanjutnya)

"Nunggu bapaknya aja ya saya nggak tahu apa-apa, bapaknya masih di Jakarta mendampingi sejak awal dibawa Polda Metro Jaya," ujar UM, ibu dari KPS dengan wajah pucat dan didampingi seorang laki-laki, Kamis (15/3/2018).

Ibu dari KPS (21) mengatakan, putranya dibawa polisi dari rumah yang berada di daerah Kupang Krajan pada Minggu (11/3/2018).

"Rencanaya besok malam Bapak baru pulang," ujar pria yang mendampingi ibu KPS.

(7 Video Lip Sync Parodi Lagu India Ini Kreatif Banget! Dijamin Bikin Ngakak hingga Baper Parah)

"Ibuke nggak metu blas (ibunya tak keluar sama sekali), mau tok ketemu njupuk kumbahan (tadi hanya ketemu waktu ambil jemuran), larene pinter, ngganteng, arek e meneng, nggak tau gumul karo arek kene (anaknya pintar, tampan, pendiam, tak berbaur dengan anak sini), ibunya jarang cerita-cerita, pendiam orangnya," ujar tetangga KPS yang berinisial M.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved