Misteri Hilangnya Uang Nasabah BRI Terungkap, 5 Terduga Pelaku Ditangkap, Polisi Temukan 1.447 Kartu
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memastikan bahwa hilangnya dana nasabah di Kediri Jawa Timur akibat skimming.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memastikan bahwa hilangnya dana nasabah di Kediri Jawa Timur akibat skimming.
Kejahatan ini dilakukan oleh pelaku dengan menempelkan alat di mesin perangkat ATM.
Hal ini digunakan untuk membaca dan merekam data di kartu.
Kemudian oleh pelakunya, kartu ini digunakan untuk bertransaksi di tempat lain.
(5 Fakta Viral Guru SD Hukum Murid Jilat WC Gegara Tugas, Mengaku Khilaf, Begini Nasib Karirnya Kini)
Indra Utoyo, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI memastikan kejadian di kantor cabang Kediri merupakan bentuk kejahatan skimming.
"Skimming merupakan bentuk kejahatan perbankan dengan penggandaan data kartu ATM nasabah," kata Indra dalam konferensi pers, Kamis (15/3/2018), dikutip dari Kontan.

Akibat kejadian ini, total ganti rugi BRI untuk insiden kejahatan skimming di Kediri adalah sebesar Rp 145 juta.
Dalam konferensi pers, pihak BRI juga menyebut bahwa sindikat internasional diduga terlibat dalam kejahatan skimming tersebut.
(Beragama Hindu, 5 Artis Indonesia Ini Merayakan Nyepi, No 3 Nggak Banyak yang Tahu!)
BRI menyatakan sudah memiliki rekaman pelaku dengan baik.
Kejadian ini rupanya tak hanya terjadi di Kediri, namun juga di Yogyakarta dan Bandung.
Kini, Polda Metro Jaya berhasil memecahkan misteri hilangnya saldo nasabah Bank BRI di beberapa kota secara misterius tersebut.

Polisi pun menangkap lima sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming.
Petugas menangkap kelima tersangka di lokasi berbeda.
(5 Fakta ‘Avengers: Infinity War’ dari Trailer yang Dirilis, Akankah Thor dan Captain America Gugur?)
Lokasinya berada di De Park Cluster CajuPati Blok AB6 Nomor 3 Serpong, Tangerang, Banten, Perumahan Bohemia Vilage 1 Nomor 57 Serpong, Tangerang, Hotel Grand Serpong Tangerang, dan Hotel De Max Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono mengatakan, kelima pelaku, yakni tiga orang dari Rumania yaitu Caitanovici Andrean, Raul Kalai, Ionel Robert.
Polisi Juga menangkap Ferenc Hugyec asal Budhapest dan Milah Karmilah asal Bandung.
(Orang Tua Ayu Ting Ting Ngamuk usai Anaknya Terluka hingga Wanita Baru Zack Lee Dapat Sindiran)
"Pelaku berhasil ditangkap setelah hunting selama 1 Minggu di bawah pimpinan Kanit AKP Rovan Richard Mahenu," ujar Aris saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/3/2018), dikutip dari Tribunnews.
Aris menerangkan, modus pelaku membuat alat skimming sejak Juli 2017.

Kemudian, para pelaku memasangnya di Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Jakarta.
"Data yang didapat dari alat skimming digandakan di kartu ATM kosong. Lalu digunakan dengan cara datang ke ATM dan menarik uang nasabah," ujar Aris.
(Sedih, Tujuh Bulan Promosi Berakhir, JBJ Dikonfirmasi Tak Perpanjang Kontrak)
Aris belum bisa merinci kerugian yang dialami pihak BRI dalam kasus ini.
Kerugian diprediksi mencapai ratusan miliar.
Dalam kasus ini, barang bukti yang disita di antaranya, 1.447 ATM yang telah diisi dengan data curian, 6 SD Card, dan sejumlah alat untuk skimming.
Para pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dan terancam mendekam di penjara hingga 9 tahun.
(4 Hal Seputar Isu Telur Palsu yang Resahkan Masyarakat, Dipastikan Hoax, Nomor 3 Wajib Diperhatikan)
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com