Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

4 Fakta Fenomena 'Hari Tanpa Bayangan' 21 Maret di Indonesia, yang Bakal Terjadi Siang Ini

Fenomena ini disebut 'Hari Tanpa Bayangan' yakni saat kamu tak akan temukan bayanganmun meski ada di siang hari.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Kompas.com
Ilustrasi Hari Tanpa Bayangan, vik.kompas.com 

Garis edar Bumi berbentuk agak lonjong sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan lebih lambat.

Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang ekliptika.

Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang ekuator Bumi.

(Niatnya Mau Bayar Kredit di Bank, Pria Ini Bawa Sekardus Uang Mainan, Ini yang Terjadi Sebenarnya)

Oleh karena itu, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi selatan setengah tahun sisanya.

Perubahan posisi tampak Matahari menyebabkan perubahan musim di Bumi.

Misalnya empat musim di daerah subtropis juga musim kering-basah di wilayah Indonesia.

Nah, pada Selasa (20/3/2018) pukul 23.15 WIB, Matahari akan tepat berada di atas ekuator.

Peristiwa ini dikenal sebagai vernal equinox (vernus=musim semi, equus=sama, noct=malam).

Sebab pada hari itu, durasi siang dan malam di seluruh dunia akan sama, yakni 12 jam.

Di daerah ekuator, misalnya di Kota Pontianak, Matahari akan berada di atas kepala saat tengah hari vernal equinox sehingga sebuah tugu tegak akan tampak tanpa bayangan.

Lalu di hari Rabu (21/3/2018), Matahari akan mencapai titik puncak/kulminasi pada pukul 11.50 WIB.

Setelah itu, Matahari akan turun perlahan hingga terbenam di titik barat sekitar enam jam kemudian.

(Tak Hanya Memperindah Tampilan, Tiga Motif Unik pada Jersey Baru Arema FC Ini Ternyata Punya Makna)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved