Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tol Mudik Jakarta-Surabaya Aman, Ruas Tol Wilangan-Kertosono Masih Fungsional

pembangunannya masih belum rampung di Jawa Timur, yakni ruas Tol Wilangan-Kertosono sepanjang 37,5 km.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Yoni Iskandar
Istimewa
Penampilan bangunan jalan tol Solo-Ngawi 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah menargetkan penggunaan Tol Jakarta-Surabaya pada mudik Lebaran 2018. Namun, hingga kini masih ada satu ruas tol yang pembangunannya masih belum rampung di Jawa Timur, yakni ruas Tol Wilangan-Kertosono sepanjang 37,5 km.

Ruas Wilangan-Kertosono termasuk bagian dari Tol Ngawi-Kertosono. Bedanya, ruas tol tersebut digarap langsung pemerintah pusat dengan pendanaan dari pinjaman Pemerintah China. Sementara ruas tol sisanya sepanjang 52 km digarap oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) dan sudah selesai pembangunannya.

Khusus ruas Tol Wilangan-Kertosono ini dikerjakan kontraktor asal China bersama dua perusahaan BUMN. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong agar kontraktor mengebut pembangunan jalan tol.

“Wilangan-Kertosono itu progresnya memang agak lambat, ya. Jadi memang kita sedang dorong yang (dikerjakan kontraktor) China agar kerja lebih cepat,” kata Endra Atmawidjaja, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.

Baca: Niatnya Mau Bayar Kredi di Bank, Pria Ini Bawa Sekardus Uang Mainan, Ini yang Terjadi Sebenarnya

Tim Harian Surya sempat mengecek beberapa titik proyek pembangunan tol tersebut pekan lalu. Dari pintu Tol Bandar (Kertosono), jalan tol penghubung arah Ngawi sudah ada dan menyambung dengan Tol Jombang-Mojokerto. Aksesnya masih ditutup, karena sisa jalan tol lainnya masih belum terbangun.

“Itu yang Seksi 1, hanya 1,8 km dan sudah selesai. Itu mulai dari Kertosono. Yang sisanya, itu yang belum,” tambah Endra.

Berdasarkan catatan Kementerian PUPR, meski Tol Wilangan-Kertosono belum terbangun, namun ruas tersebut tak masuk dalam area kritikal.

Artinya, progres di ruas Wilangan-Kertosono masih sesuai jadwal. Hanya saja, proses pengerjaannya lebih lama ketimbang pengerjaan proyek yang digarap oleh anak perusahaan Jasa Marga.

Pantaun di lokasi, mayoritas jalan yang belum terbangun berupa urukan tanah. Akses untuk masuk ke tempat itu hanya beberapa ratus meter dari jalan arteri Kertosono menuju ke Ngawi. Di beberapa titik di daerah Jombang dan Nganjuk, proyek tersebut bahkan bisa dilihat dari jalan raya.

Baca: Ajak Cinta Tanah Air, Gus Ipul Pimpin Ribuan Santri Nyanyi 17 Agustus

Truk tampak silih berganti keluar-masuk area proyek. Kendaraan alat berat juga terlihat bekerja meratakan tanah urukan di jalan tol tersebut.

Tim Harian Surya mengunjungi salah satu area proyek di Dusun Ngrejek, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjung Anom, Nganjuk. Di lokasi itu balok beton untuk pemangunan terowongan akses warga kampung, belum rampung dikerjakan.

Menurut Endra, kondisi tanah yang sudah tertimbun di area tol bisa dikerjakan dalam waktu yang cepat.

“Yang penting lahan kerjanya sudah ada. Jadi, kalau lahan kerjanya ada, kita bisa kebut. Yang repot kalau memang ada hambatan alam atau tanahnya nggak ada. Hambatan alam itu seperti di Kali Kenteng, Kali Kunto, dan tanah lunak. Itu enggak bisa karena kalau dipaksakan, dia akan turun lagi tolnya,” tutur dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved