Pilgub Jatim 2018
Kerajinan Jati Asli Ngawi Dikenal di Luar Jatim, Khofifah Dorong Branding Usaha Jati
Kekayaan industri kerajinan jati di Jawa Timur ternyata banyak diklaim dan dikenal diproduksi dari wilayah lain.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Kekayaan industri kerajinan jati di Jawa Timur ternyata banyak diklaim dan dikenal diproduksi dari wilayah lain.
Hal itu terungkap setelah calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungki sentra pengrajin kayu dn akar jati yang ada dalam naungan Koperasi Jati Mekar di Kabupaten Ngawi, Senin (26/3/2018).
Dari navigasi program yang dilakukan Khofifah itu, ternyata banyak produk karya seni pengrajin jati itu yang dijual tanpa ada branding dari usaha asli Ngawi tersebut.
Padahal dari skala pasar, ukiran meja, kursi, hiasan meja dan banyak produk jati dari Ngawi ini sudah masuk ekspor ke banyak negara. Seperti Belanda, Jepang dan negara lain.
Baca: Kampanye di Ngawi, Khofifah Puji KPUD Ngawi Ini Alasannya
"Produk dari Ngawi ini lebih dikenal dari Bali atau Jogja. Karena banyak dipasarkan di sana dan dibranding oleh tradernya, sehingga tidak terungkap bahwa itu produk asli Ngawi," kata Khofifah.
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial itu menyebut pelaku usaha kerajinan jati ini butuh support brand. Butuh ada nilai tambah yng dilakukn oleh trader. Karena yang menberikan banyak nilai tambah itu dikatakan Khofifah memang trader.
Selain itu, cagub yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak ini menyebut butuh adanya dorongan dari konektivitas wisata. Salah satu yang potensial adalah wisata Trinil.
"Wisata itu harus diibtergrasikan dengan oelaku usaha khas di sana. Sehingga nanti pengrajin di sini bisa menjual dengan brandnya sendiri," katanya.
Berikutnya juga yang butuh menyentuh pengrajin kayu jati ini adalah terkait akses permodalan. Menurutnya, pihak perbankan butuh turun meninjau usaha usaha yang omsetnya sudah lancar dan butuh suntikan modal murah.
Contohnya adalah KUR yang bunganya hanya tujuh persen per tahun.
"Butuh sosialisais turun sampai ke sini. Bunga tujuh persen per tahun itu tahun lalu banyak tidak terserap," ucapnya.
Baca: Penerima Paket Mencurigakan Masih Diamankan di BNN Kota Kediri
Dalam bawa bhakti satya ada program Jatim Berdaya. Yang meliluti penguatan usaha kecil menangah agar terus berjalan dan memberikan kemudahan untuk akses pemasaran dan perizinan.
Sementara itu apa yang ditawarkan Khofifah mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Koperasi Mekar Jati. Dia menyebutkan bahwa usaha kerajinan jati ini memang kesulitan terkait brand.