Menko AHY Apresiasi Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi di TPA Winongo Kota Madiun

Poin Penting:

• Kunjungan: Menteri AHY mengunjungi TPA Winongo, Kota Madiun.
• Fokus: Pentingnya pengelolaan sampah berbasis teknologi dan keberlanjutan lingkungan.
• Apresiasi: AHY memuji konsep visioner Wali Kota Maidi yang mengubah TPA menjadi wahana edukasi dan ekonomi sirkular.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis teknologi.

Ungkapan tersebut disampaikan usai mengunjungi TPA Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jumat (22/8/2025) pukul 10.00 WIB.

Didampingi Wali Kota Madiun Maidi, Putra Presiden RI Ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mengendarai mobil jeep, dan mengamati sejumlah titik pengelolaan sampah yang rencananya akan ditransformasikan, menjadi destinasi pariwisata.

Mas AHY, sapaan lekatnya, mengatakan, penanganan pemerintah tidak terlepas dari akses, maupun dampak sekitar. Sehingga, semakin banyak masyarakat, tentu akan meningkatkan produksi sampah.

Baca juga: Mutasi Perdana Bupati Hari Wuryanto, 16 Pejabat Tinggi Pemkab Madiun Dirombak

“Sampah ini harus ditangani dengan baik. Jangan sampai pemerintah tidak memikirkan kedepan, akhirnya justru menjadi masalah besar untuk anak, cucu dan generasi penerus,” ujar AHY.

Oleh karena itu, dalam kapasitas sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti ingin membangun sinergi dan kolaborasi.

“Kami terus mendorong bukan hanya lewat kebijakan, tapi juga aksi-aksi nyata,” ucapnya.

Agus Harimurti mengapresiasi penanganan TPA Winongo, yang dilakukan oleh Maidi. Menurutnya, upaya dari Mantan Sekkota Madiun tersebut, merupakan konsep visioner.

“Bagaimana sampah bukan hanya dikurangi, tapi juga gunung sampah justru bisa disulap menjadi sesuatu yang bukan hanya ramah lingkungan,” tuturnua.

Apalagi, Agus mengakui, TPA Winongo memiliki bukit, yang menawarkan pemandangan sekeliling di tengah Kota Madiun. 

“Diubah menjadi wahana edukasi, taman buah dan salah satu model untuk terciptanya ekonomi sirkular, yang dihasilkan dari setiap proses pengolahan sampah,” terangnya.

Baca juga: Tahanan Kasus Korupsi Kolam Renang Rp 600 Juta di Madiun Meninggal di Lapas, Sempat Mengeluh Mual

Di sisi lain, dirinya memuji peran serta kampung iklim di Kota Madiun karena memamerkan aneka produk yang dihasilkan dari sisa-sisa sampah. 

“Contohnya dari minyak jelantah kemudian menjadi sabun, lilin. Belum lagi bentuk-bentuk kerajinan yang lain termasuk yang bisa digunakan kembali. Artinya opportunity, ada peluang,” ucapnya.

Agus Harimurti juga berharap, pembangunan bukan hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga harus berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup

“Dengan segala tantangan dan hambatan. Harapannya adalah kebijakan publik didukung oleh riset teknologi inovasi, akan menghadirkan sesuatu yang jauh lebih baik,” tandas Agus Harimurti.