Hari Libur, Ratusan Warga Malah Serbu Dispendukcapil Kota Malang
Warga Kota Malang menyerbu kantor Dispendukcapil saat hari libur. Padahal, biasanya hanya ...
Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ratusan warga Kota Malang menyerbu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang di Perkantoran Terpadu, Jl Mayjen Sungkono, Minggu (1/4/2018).
Dispendukcapil Kota Malang melayani One Day Service dalam rangka memperingati HUT Kota Malang yang ke 104 pada 1 April 2018.
Pantauan Surya di lokasi, warga berdesakan ke ruang pelayanan mulai pintu masuk. Warga mulai berdatangan sejak pukul 7.30 wib. Sementara pelayanan dibuka mulai pukul 8.00 hingga 12.00 WIB.
Sekertaris Dispendukcapil Kota Malang Slamet Utomo menerangkan, meskipun jadwalnya ditutup pada pukul 12.00 WIB.
Namun hingga pukul 12.30 WIB, pelayanan belum selesai. Membludaknya warga membuat antrian tidak teratur.
Bahkan petugas tetap menerima pelayanan warga yang datang terlambat. Warga tertarik mengikuti One Day Service karena seluruh pelayanan dokumen kependudukan bisa cepat selesai.
Ada dua pintu yang disediakan petugas. Pintu sebelah selatan melayani perekaman dan cetak. Sedangkan pintu utara melayani dokumen kependudukan lainnya.
"Dalam rangka HUT Kota Malang kami melayani seluruh dokuken kependudukan dalam program OnenDay Service," ujar Utomo, Minggu (1/4/2018).
Utomo menjelaskan, ada 500 lebih warga Kota Malang yang datang meminta pelayanan. Antusiasme warga datang ke Dispendukcapil sangat tinggi dalam program One Day Service itu.
Sebelumnya, Dispendukcapil sudah mengeluarkan pemberitahuan melalui kecamatan dan kelurahan agar warga yang ingin mendapatkan layanan dokumen kependudukan bisa datang tanggal 1 April 2018. Ada 143 pegawai ASN dan Non ASN yang ditugaskan melayani warga.
Bosan Menunggu
M Nur Alim (18) seorang warga dari Kelurahan Dinoyo sudah datang ke Perkantoran Terpadu sejak pukul 9.00 wib. Hingga pukul 12.00 wib, ia belum menyelesaikan urusannya.
Ia terlihat duduk di teras depan kantor bersama sejumlah warga lainnya yang mengantri panggilan. Alim sendiri tengah mengurus pembuatan KTP.
"Kalau diurus di sini katanya langsung jadi. Kelurahan yang menyuruh ke sini," ujarnya, Minggu (1/4/2018).
Alim sendiri sebelumnya sudah mengurus sejumlah berkas di kelurahan. Namum kemudian ia mendapat pemberitahuan bahwa pengurusan selanjutnya bisa dilakukan di kantor Dispendukcapil.
"Makannya saya ke sini, tapi gak tertib begini. Bosan juga kalau menunggu," terangnya.
Alim ditemani seorang temannya. Ia hanya duduk mengobrol dengan temannya sembari menunggu panggilan. Seluruh persyaratan pemberkasan sudah dia serahkan ke petugas, termasuk perekaman.
Erlinda Firda Amalia (19) juga warga Kota Malang yang ikut layanan One Day Service. Menurutnya, pelayanan seperti itu cukup membantu. Hanya saja, sistem antreannya tidak kondusif.
Mahasiswa Universitas Negeri Malang asal Mergosono itu mengaku mendapat informasi One Day Service dari sosial media. Ia pun tertarik datang untuk membuat KTP.
"Soalnya KTP yang dulu rusak. Makannya datang ke sini dan langsung jadi," paparnya.
Erlinda tiba pukul 11.00 wib. Sama dengan warga lainnya, ia juga harus mengantri sembari duduk di teras depan kantor.
"Seharusnya lebih sistematis agar tidak amburadul seperti ini. Kasihan juga yang jauh kan agar tidak bolak-balik," harapnya.
Hingga pukul 13.00 wib, pelayanan One Day Service terpantau masih berlangsung. Dimungkinkan pelayanan akan selesai sore nanti. (Surya/Benni Indo)