Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puisi-puisi Balasan Netizen Atas Puisi Sukmawati Soekarnoputri 'Ibu Indonesia' yang Kontroversial

Setelah puisi Sukmawati ini jadi viral bermunculan puisi-puisi balasan dari netizen. Seperti penggiat medsos Felix Siauw misalnya.

Editor: Alga W
YouTube
Sukmawati Soekarnoputri membacakan puisi Ibu Indonesia 

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Dari Gadis Desa Anak Kepsek hingga Jadi Pengedar Narkoba, Kehidupan Artis Ini Sekarang Memilukan

Setelah puisi Sukmawati ini jadi viral bermunculan puisi-puisi balasan dari netizen.

Seperti penggiat medsos Felix Siauw misalnya.

Ia mem-posting puisi berjudul 'Kamu Tak tahu Syariat'.

Bukan Vanessa Angel, 2 Artis Ini yang Hibur Didi Mahardika Saat Bersedih Ditinggal Pergi Sang Ayah

Kamu Tak Tahu Syariat

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti

Bila engkau mau mengkaji, engkau akan memahami bahwa hijab itu bukan hanya pembungkus wujud, tapi bagian ketaatan, sebagaimana saat engkau ruku dan sujud

Engkau juga akan mengerti, bahwa membandingkan konde dan cadar itu perkara menggelikan, sebab yang satu ingin terjaga, yang lain malah mengumbar

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, hal paling pintar yang engkau lakukan adalah diam. Sebab bicara tanpa ilmu itu menyesatkan, berjalan tanpa pelita di gelap malam

Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu

Tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan "Atas berkat rahmat Allah". Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia

Takkan berdaya wanita Indonesia tanpa Islam, yang telah menuntun mereka dari gelapnya penjajahan menuju cahaya kemerdekaan. Dari sekeder pelengkap jadi tiang peradaban

Dan kini aku menggugat dirimu, mempertanyakan dirimu, siapa kamu sebenarnya? Mengapa cadar dan azan begitu mengganggu dirimu, membuat engkau resah? Yang kutahu, hanya penjajah yang begitu

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved