Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

‘Mbah Sholeh Semendi’ Pasuruan, Interelasi Budaya Jawa dan Islam Khas Nusantara

‘Legenda Danau Ranu Grati dan Sholeh Semendi’, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
‘Legenda Danau Ranu Grati dan Sholeh Semendi’, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Agama kerap menjadi sumber inspirasi bagi para seniman. Menjadi pembangkit daya cipta untuk mewujudkan segala sesuatu yang bernilai seni.

Sejak masa kepercayaan primitif, hingga keyakinan masa millenials, agama telah menginspirasi karya kesenian dalam corak yang khas dan menakjubkan.

Karya dengan stimulus agama inilah yang ditampilkan oleh tim kesenian daerah, dari Pasuruan Jawa Timur.

Mereka mementaskan seni drama tari bertajuk, ‘Legenda Danau Ranu Grati dan Sholeh Semendi’, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (15/04/2018).

‘Mbah Sholeh Semendi, diceritakan adalah putra dari Sultan Maulana Hasanudin, seorang ulama pejuang yang gigih dari Banten. Ketika Banten bergejolak, mbah Sholeh keluar dari Banten dan memilih syiar Islam di Pasuruan.

Baca: Bangga! Gunung Rinjani Ditetapkan sebagai Geopark Dunia oleh Unesco

Jasanya cukup besar dalam penyebaran Islam di Pasuruan.

Nama Semendi sendiri tercipta karena mbah Sholeh memang biasa bersemedi (meditasi-tapa).

“Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Sidogiri. Ini salah satu warisan budaya yang terus berkembang. Sampai sekarang nama mbah Sholeh masih banyak dikenang warga Pasuruan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Drs. Agung Mariyono, M.Si, usai menyaksikan pertunjukan.

 Pondok Pesantren Sidogiri, dan mbah Sholeh Semendi, adalah artefak peradaban Indonesia, sebuah interelasi yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan bercorak tradisional, unik, dan indigenous; Islam khas Nusantara.

Baca: Heboh Gelar Pesta Seks Tukar Istri, Bermula dari Chat dan Makan Malam Bareng, Lalu Ini yang Terjadi

 ‘Mbah Sholeh Semendi,’ adalah simbol sifat kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan harmoni, selaras, seimbang, yang abad ini makin sulit ditemukan karena terimbas pragmatisme kepentingan sesaat.

Lakon ini sebenarnya dapat dimaknai lebih mendalam, dari sekedar cerita-cerita legenda yang bersifat mitos.

 Pemilihan tema dan aktualisasi cerita menjadi penting agar pertunjukan ini lebih berdaya guna sebagai ajang apresiasi seni dan budaya.

Lakon ‘Mbah Sholeh Semendi,’ sungguh menarik ditampilkan sebagai isu sosial budaya, di tengah model dakwah abad ini yang penuh amuk, kerap menampilkan wajah Islam yang sarkastis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved