4 Hal Seputar Miras Oplosan yang Wajib Diketahui, Efek Samping Bagi Tubuh hingga Sebabkan Kematian

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini pemberitaan tentang miras oplosan ramai dibicarakan.

Tak sedikit korban berjatuhan karena menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Seperti halnya kasus miras oplosan di Surabaya yang merenggut korban jiwa.

Tiga warga Pacarkeling 4 Surabaya meninggal dunia usai menenggak miras oplosan.

Beredar Foto Baim Wong dengan Perempuan Berambut Panjang, Netizen Syok Saat Tahu Sosok Wanitanya

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengungkapkan telah mengamankan peracik serta pengecer miras oplosan pada Minggu (22/4/2018).

"Yang pengecer ada dua orang, untuk peraciknya satu orang yang berada di kawasan Terminal Kenjeran," papar Rudi pada awak media saat press release, Senin (23/2/2018).

Ketiga saksi yang diperiksa adalah Sulaiman (50), Wimpie Hartono (38), dan Goenadi (53).

Rudi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi tiga korban di RS Bhayangkara Surabaya.

Tentunya, miras oplosan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

Awalnya Dikenal Berkat Kontroversi, Netizen Syok Berat Tahu Awkarin Nekat Bikin Usaha Ini

Dikutip dari berbagai sumber artikel Kompas.com, berikut beberapa hal seputar miras oplosan yang berbahaya bagi tubuh.

1. Jenis alkohol yang berbeda

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Viora menjelaskan, jenis alkohol pada miras oplosan berbeda dengan alkohol yang biasa dikonsumsi manusia.

Miras oplosan adalah metanol.

Sedangkan, alkohol yang biasa dikonsumsi manusia adalah etanol.

Metanol sangat berbahaya bagi tubuh karena biasa digunakan dalam pelarut untuk industri.

Metanol juga ditemukan dalam tiner (penghapus cat) atau aseton (pembersih cat kuku).

Ada di Video Music JBJ Call Your Name, Ternyata ini Arti Bunga Forget Me Not, Penuh Makna

2. Macam-macam miras oplosan

Di tengah masyarakat memang sediaan miras oplosan bermacam-macam disesuaikan kenapa minuman alkohol tersebut dioplos.

Ada yang mengoplos minuman alkohol tersebut dengan minuman berenergi yang mengandung kafein, jelas ini akan mengganggu jantung.

Minuman keras yang dicampur dengan minuman berkarbonasi atau susu ini relatif tidak berbahaya tergantung kadar alkohol dari minuman mengandung alkohol utamanya.

Remaja Terkena Kanker Pankreas, Tak Disangka Penyebabnya Makanan ini, Sering Dikonsumsi Sehari-hari

Yang paling berbahaya adalah minuman mengandung alkohol yang dicampur dengan spirtus atau minuman keras lain misal metanol yang tidak diketahui kadar alkoholnya.

Tujuan utamanya adalah karena harga minuman keras tersebut lebih murah tetapi tentu dengan efek samping yang lebih berat dibandingkan dengan minuman mengandung alkohol saja.

3. Dapat picu kematian

Tak hanya membuat mabuk, miras oplosan dapat menyebabkan kematian.

Konsumsi alkohol pada dasarnya berdampak buruk bagi tubuh, apalagi minuman oplosan.

Alkohol aplosan membuat kadar alkohol yang dikonsumsi menjadi tidak jelas kadarnya.

Efek samping miras oplosan lebih berat karena dicampur dengan unsur lain yang bukan untuk diminum, biasanya metanol untuk keperluan industri.

Gelar Acara Fansign EXO, Chen, Baekhyun, dan Xiumin Sukses Dibikin Kaget Sama Pria Bertopi Hitam Ini

4. Efek samping

Seringkali orang meminum miras oplosan untuk mencapai efek eforia atau senang, mabuk, merasa lebih berani, atau meningkatkan kepercayaan diri.

Konsumsi alkohol bisa menimbulkan efek akut (segera) dan juga kronis (jangka panjang) mulai dari kerusakan rongga mulut, kerongkongan, sampai kanker liver.

Sementara itu, efek akut berupa rasa mabuk, atau kalau terlalu dalam membuat orang tertidur.

Di sisi lain, alkohol juga akan menekan pusat kesadaran dan ini terkait dengan pusat pernapasan.

Peminumnya akan mengalami henti otak dan henti napas.

4 Fakta 3 Pria Surabaya Tewas Akibat Miras Oplosan, Padahal Salah Satu Korban Hendak Melamar Kekasih

Pada peminum miras oplosan, efek samping itu dicapai dalam waktu singkat mereka akan mengalami ketidaksadaran, berhenti napas dan henti jantung.

"Karena mabuk berat, fungsi otaknya akan tertekan, bersamaan dengan tertekannya fungsi pernapasan sehingga meninggal," ujar Dr.dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD dikutip dari artikel Kompas.com yang tayang 9 April 2018.

Jika korban segera dibawa ke rumah sakit dan diberi bantuan oksigen, mungkin saja nyawanya bisa tertolong.

Namun, jika efek toksisitasnya hilang, masih ada kemungkinan ia mengalami infeksi paru-paru.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram: