Pilgub Jatim 2018
Mantan Deputi Bappenas Nilai Emil Dardak Punya Jam Terbang dan Cocok Pimpin Jawa Timur
Untuk Jawa Timur, mantan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna menilai, Emil Elestianto Dardak merupakan sosok yang tepat.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Dwi Prastika
Baca: Sapa Fans di Siaran V Live Perdana, Takada Kenta Curhat soal Janji Member JBJ saat Konser Terakhir
Pertama, ada infrastruktur yang sama sekali tak diminati swasta karena dianggap tidak memiliki nilai jual memadai.
Kedua, terkait permodalan dari bank yang hanya bisa dengan skema pinjaman jangka pendek dengan tenor 3 hingga 7 tahun.
Setelah tujuh tahun dilakukan akad baru lagi jika ingin memperpanjang.
Tak sampai di situ, pihak bank pun tak langsung bisa meng-ACC tawaran skema pembiayaan insfrastruktur.
Portofolio dan penjaminan kredit juga menjadi masalah tersendiri.
Baca: Sampaikan Tausiyah saat Haflah, Khofifah Ceritakan Kisah Inspiratif Seorang Perempuan Hebat
Sebagai orang kepercayaan Bank Dunia yang sering diminta memberi advice, terutama terkait pengembangan infrastruktur, Emil Dardak saat itu bersama pihak Kementerian Keuangan menemukan solusi, berupa, pembiayaan infrastruktur jangka panjang hingga 20 sampai 30 tahun.
Lalu berdirilah sebuah badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan dengan nama Sarana Multi Infrastrukture (SMI) dan Emil Dardak ditunjuk sebagai Presiden Direkturnya.
”Ini lembaga pertama kali ini di Indonesia, saya tidak bohong , bahkan bisa tanya sama Ibu Sri Mulyani Indrawati (saat ini Menteri Keuangan RI),” tegas Dedi.
Keberadaan SMI inipun meski menjadi solusi mendasar, ternyata belum dianggap cukup.
Baca: Johann Zarco Tercepat, Berikut Hasil Lengkap Tes MotoGP di Sirkuit Jerez Angel Nieto Spanyol
Sebab, pelaksana proyek ternyata masih membutuhkan penjaminan dari pemerintah, bahwa proyek yang dikerjakan bernar-benar dijamin pembiayaan dan keamanannya hingga selesai.
”Dari sini pun lalu muncullah solusi yakni berdirinya lembaga baru yakni PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII),” ujar Dedy.
Berdirinya lembaga ini juga tidak terlepas dari tangan dingin Emil dan pihak Kementerian Keuangan.