Gempar! Kerusuhan Mako Brimob Disoroti Media Asing, Singgung Pengepungan 36 Jam hingga Korban Tewas
Kericuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Selasa (8/5/2018) hingga Rabu (9/5/2018) dini hari menggemparkan masyarakat Indonesia.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Media massa asal Inggris tersebut memberitakan peristiwa yang berlangsung sejak Selasa malam, 8 Mei 2018 itu.
Dikutip dari Tribunnews menurut laman The Guardian, Kamis (10/5/2018), pengepungan tersebut berlangsung selama 36 jam dengan pengamanan yang dikerahkan secara maksimum oleh Polri di kawasan pinggiran Jakarta itu.
Narapidana yang memulai aksi ricuh yang mematikan itu dilaporkan berhasil mengendalikan tiga blok sel yang ada di dalam penjara tersebut.
Aparat kepolisian RI pun melakukan pengepungan selama 36 jam, sebelum akhirnya pengepungan berakhir pada Kamis pagi.
Baca: 4 Kekejian Napi Terorisme Pada Korban di Mako Brimob, Kondisi Polisi Sandera Terakhir Memprihatinkan
Aksi rusuh itu menewaskan lima petugas kepolisian dan seorang tahanan teroris.
Kerusuhan itu mengakibatkan lima petugas disandera dan dibunuh secara brutal, sedangkan korban keenam merupakan tahanan dari penjara tersebut.
Mayoritas korban merupakan anggota regu anti terorisme elit Indonesia, Densus 88, dengan luka sayatan pada leher mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi M Iqbal.
Baca: Resmi Bubar, Ini 8 Fakta JBJ, Boy Group yang Terbentuk dari Imajinasi Fans Produce 101 Season 2
Setelah melakukan negosiasi selama berjam-jam, pembebasan seorang sandera pun akhirnya bisa dilakukan pada dini hari tadi.
Aparat kepolisian mengkonfirmasi bahwa pengepungan telah berakhir pada Kamis pagi.
"Operasi berakhir pukul 07.15 pagi waktu setempat, baru saja," kata Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin.

Ia menambahkan, tidak ada korban lainnya dalam proses negosiasi tersebut dan seluruh tahanan pun telah menyerah.
Sementara itu, suara ledakan dan tembakan terdengar di luar kompleks penjara tersebut pada Kamis pagi, sebelum polisi mengumumkan bahwa seluruh tahanan telah menyerah.
Sebanyak lebih dari 150 tahanan terlibat dalam kerusuhan fatal tersebut, di mana narapidana selama ini telah mengantongi senjata rampasan.
Baca: 10 Foto Before-After ini Buktikan Penampilan Idol Korea Selatan Tak Selalu Sempurna, No 8 Gak Banget
Kerusuhan tersebut terjadi di blok yang memang dikhususkan untuk menahan seluruh narapidana teroris.