Serangan Bom di Surabaya
6 Fakta Pelaku Pengeboman 3 Gereja di Surabaya, Sosoknya di Mata Warga hingga Menjual Obat Herbal
Sosok pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) akhirnya terungkap.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.
Bom ditaruh di pinggangnya.
"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja," terang Tito.
"Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," sambungnya.
Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita.
Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).
Keduanya membawa bom dengan cara dipangku.
Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk.
Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban.
"Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," terang Tito.
5. Sosok para pelaku menurut warga sekitar
Berdasarkan informasi di lapangan, warga sekitar mengaku tak cukup mengenal mereka, lantaran kesehariannya yang tertutup namun sesekali menyapa.
Menurut warga sekitar bernama Tanjung (50), keluarga Dita telah tinggal sejak tahun 2010-2011 silam dan diketahui berasal dari Banyuwangi.
"Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa. Sebelum ada insiden sekitar jam 13.00 WiB ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup begitu," katanya pada TribunJatim.com di lokasi.
Meski sesekali terlihat, keluarga tersebut juga kerap menyapa warga lain.
6. Dikenal sebagai penjual obat herbal
Warga mengetahui keseharian keluarga itu sebagai penjual obat herbal.
"Dia tetap nyapa, tapi hanya sekedar nyapa nanti itu aja dan masuk gitu aja. Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah. Pekerjaan saya ga tau pasti, yang tau saya tau sering jual herbal gitu," papar Tanjung.