Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

2 Profesor Turki Kagum Saksikan Santri Pondok Gontor Ponorogo Kuasai Bahasa Asing dalam GLC 2025

Prof. Dr. Muhammed Nur Kaplan, dan Prof. Dr. Abdulcebbar Kavak fari Universitas Karabuk, Turki, kagum dengan santri Gontor Ponorogo

Humas Pondok Gontor
GLC 2025 - Peserta Gontor Language Championship (GLC) 2025 dalam rangka 100 tahun Gontor di Pondok Gontor, Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jatim beberapa waktu lalu. Dua akademisi Prof. Dr. Muhammed Nur Kaplan, dan Prof. Dr. Abdulcebbar Kavak fari Universitas Karabuk, Turki, kagum dengan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo karena penguasaan bahasa asing. 

Poin Penting : 

  • Prof. Dr. Muhammed Nur Kaplan, dan Prof. Dr. Abdulcebbar Kavak fari Universitas Karabuk, Turki, kagum dengan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo
  • Mereka menjadi tamu kehormatan pada ajang Gontor Language Championship (GLC) 2025
  • Keduanya menilai bahwa para santri mampu menguasai bahasa Arab dan Inggris layaknya bahasa ibu mereka sendiri.

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dua akademisi Prof. Dr. Muhammed Nur Kaplan, dan Prof. Dr. Abdulcebbar Kavak fari Universitas Karabuk, Turki, kagum dengan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo.

Kekaguman ini saat kunjungan mereka ke Pondok Gontor di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jatim sebagai tamu kehormatan pada ajang Gontor Language Championship (GLC) 2025.

Keduanya menilai bahwa para santri mampu menguasai bahasa Arab dan Inggris layaknya bahasa ibu mereka sendiri.

“Empat mahasiswa saya di Turki berasal dari Gontor, dan mereka dapat membaca serta menulis bahasa Arab dengan sangat fasih, seperti bahasa sendiri,” ungkap Assoc. Prof. Dr. Muhammed Nur Kaplan, pakar tasawuf dari Universitas Karabuk, Turkiye, Senin (6/10/2025(.

Senada dengan itu, Prof. Dr. Abdulcebbar Kavak, Dekan Fakultas Teologi di universitas yang sama, juga mengaku takjub. 

Baca juga: Wali Band Ramaikan Festival Musik Santri PMDG Ponorogo: Gontor Adalah Hadiah untuk Indonesia

“Saya sudah banyak mengunjungi sekolah dan universitas, tetapi iklim pendidikan bahasa di Gontor benar-benar luar biasa. Santri bisa mempelajari dua bahasa asing seolah-olah itu bahasa daerah mereka sendiri,” katanya.

Kekaguman tersebut mereka sampaikan pada malam puncak pelaksanaan GLC 2025. Ajang kompetisi bahasa tingkat nasional merupakan bagian dari rangkaian peringatan 100 tahun berdirinya PMDG. 

Tahun ini, ajang tersebut diikuti oleh 24 pondok pesantren dari seluruh Indonesia. Selama empat hari pelaksanaan, para peserta berlaga di 14 cabang lomba, mulai dari debat, pidato, kuis bahasa, pembawa acara (MC), hingga penulisan esai dan puisi dalam bahasa Arab dan Inggris.

Dalam acara penutupan, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., selaku Ketua Umum Peringatan 100 Tahun PMDG, menyampaikan pesan tentang pentingnya konsistensi dalam belajar bahasa.

“Bahasa tidak dipelajari dalam sehari dua hari. Bahasa harus dipraktikkan. Jangan puas hanya dengan pelajaran di kelas,” tambah Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi. 

Baca juga: Aktor Vino G Bastian Ramaikan Festival Film Santri 100 Tahun Gontor: Film Bisa Jadi Media Dakwah

Dia mengatakan bahwa untuk menjadikan lomba ini sebagai awal untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa.

“GLC 2025 menjadi ajang pembentukan karakter, pengasahan retorika, serta pembiasaan santri untuk berpikir dan berbicara dalam bahasa internasional,” tegasnya z

Kegiatan ini sekaligus menegaskan posisi Gontor sebagai pelopor pendidikan bahasa di lingkungan pesantren.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved