Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Geger! Serangan Bom Beruntun di Surabaya, Ini Sejarah Munculnya Bom Mobil dalam Aksi Teror

Serangan aksi teror bom beruntun terjadi di Surabaya sejak Minggu (13/5/2018) hingga Senin (14/5/2018).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/MANIK PRIYO PRABOWO
Proses evakuasi dua jenazah dan mobil akibat ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

TRIBUNJATIM.COM - Serangan aksi teror bom beruntun terjadi di Surabaya sejak Minggu (13/5/2018) hingga Senin (14/5/2018).

Salah satu dari aksi teror tersebut salah satunya menggunakan mobil.

Aksi pengeboman menggunakan mobil dilakukan Dita Supriyanto, saat melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Baca: Serangan Bom di Mapolrestabes Surabaya, Potongan Tubuh Bercecer, Terdengar Teriakan: Ya Allah!

Ia naik mobil Avanza dan menabrakkannya ke gereja hingga terjadi ledakan.

Bom ternyata berada di dalam mobil.

Pembersihan TKP Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.
Pembersihan TKP Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi. (TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIK)

Dilansir dari Kompas.com, penggunaan mobil untuk aksi teror pengeboman di Indonesia bukan kali ini saja terjadi.

Aksi serupa pernah dilakukan, di antaranya saat Bom Bali I pada 2002 dan Kedubes Australia, 2004.

Baca: H+1 Pasca Insiden Ledakan, Wajah Pelaku Bom 3 Gereja Surabaya Banyak Dicari Netizen, Ini Potretnya

Apa alasan menggunakan mobil?

Mobil banyak digunakan untuk aksi pengeboman karena dapat membawa bahan peledak dalam jumlah besar ke lokasi sasaran.

Tak diketahui pasti kapan awal mula cara ini digunakan.

Tentara Somalia berjaga di sekitar lokasi ledakan bom mobil yang terjadi pada Oktober 2017 lalu. Ledakan bom mobil kembali terjadi di ibu kota pada Kamis (22/3/2018) menewaskan setidaknya 14 orang.
Tentara Somalia berjaga di sekitar lokasi ledakan bom mobil yang terjadi pada Oktober 2017 lalu. Ledakan bom mobil kembali terjadi di ibu kota pada Kamis (22/3/2018) menewaskan setidaknya 14 orang. (AFP/MOHAMED ABDIWAHAB)

Dalam salah satu artikel berjudul A History of Car Bomb yang dimuat di Asia Times, disebutkan bahwa pada September 1920, seorang imigram Italia bernama Mario Buda memarkir gerobak kudanya tak jauh dari kantor perusaahaan JP Morgan di New York.

Setelah itu, ia meninggalkan gerobak kudanya dan menghilang.

Baca: Kelompok JAD Terkait ISIS, Peledak Bom di Surabaya Ketuanya dan 3 Aksi Teror yang Pernah Dilakukan

Seorang petugas pos yang tak jauh dari lokasi menemukan sebuah selebaran bertuliskan "bebaskan para tahanan politik atau kalian semua akan mati".

Beberapa bulan sebelumnya, rekan-rekan Mario diketahui ditangkap.

Tak lama kemudian, gerobak kuda yang ternyata membawa dinamit itu meledak.

Para petugas mengevakuasi korban serangan bom bunuh diri di Karrada, Baghdad, Minggu (3/6/2016).
Para petugas mengevakuasi korban serangan bom bunuh diri di Karrada, Baghdad, Minggu (3/6/2016). (AFP)

Pada Januari 1947, kelompok pro fasis dari Israel, Stern Gang membawa satu truk bahan peledak ke kantor polisi Inggris di Haifa, Palestina.

Truk kemudian meledak dan menewaskan empat orang dan melukai 140 lainnya.

Baca: Suasana Terkini Rumah Duka Terduga Pelaku Teror Bom di Tiga Gereja Surabaya

Tak cuma polisi Inggris, tapi juga warga Palestina.

Setelah itu, bom mobil mulai digunakan secara sporadis di berbagai belahan dunia.

Salah satunya bom truk bunuh diri yang menghancurkan kedutaan AS dan barak Korps Marinir di Beirut, Lebanon pada tahun 1983.

Baca: Usai Ledakan, 2 Ambulance Datang ke Polrestabes Surabaya, Tri Rismaharini Tinggalkan Lokasi

Beberapa tahun terakhir, bom mobil juga tercatat cukup sering terjadi di negara-negara yang masih didera konflik, dari mulai Irak ataupun Afghanistan.

Sebuah bom mobil meledak di sebuah restoran di Mogadishu, Somalia, Kamis (25/8/2016) malam sehingga tujuh orang tewas.
Sebuah bom mobil meledak di sebuah restoran di Mogadishu, Somalia, Kamis (25/8/2016) malam sehingga tujuh orang tewas. (EPA/BBC)

Bom mobil dapat diaktifkan dengan berbagai cara, dari mulai saat pintu dibuka, mesin dihidupkan, pedal gas atau rem diinjak, menyalakan sekering atau melalui perangkat pengatur waktu.

Penggunaan bom mobil terdiri atas dua kategori, yang pertama bertujuan mengincar orang yang ada di dalam kendaraan.

Baca: 6 Fakta Serangan Bom Mapolrestabes Surabaya, Ada Video Anak Pelaku Selamat yang Bikin Merinding

Cara ini biasanya dilakukan dalam peristiwa pembunuhan.

Sedangkan yang kedua, mengincar orang-orang atau merusak bangunan yang ada di sekitar mobil.

Untuk yang kedua ini, pelaku bisa pergi meninggalkan mobil ataupun mati meledakan diri bersama dengan mobil itu.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved