Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Janggal di Balik Tragedi Bom: Kakak Beradik di Bawah Umur yang Tewas Sebagai Pelaku dan Korban

Ada cerita ganjil dan misterius di balik insiden berdarah di Surabaya. Identitas para pelaku dan korban bikin pilu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ignatia Andra Xaverya
kolase
Para anak-anak yang dilibatkan dalam tragedi bom 

Berikut pesan WhatsApp yang dihimpun oleh TribunJatim.com.

"Kabar duka, baru saja px korban bom a.n. Nathanael dinyatakan meninggal dunia pukul 20.12 setelah menjalani operasi. Teriring doa untuk korban dan keluarga yg berduka," tulis Manajemen RS Bedah Surabaya.

Dinda, salah satu petugas yang menangani mendiang menyebutkan, terkait keterangan medis korban, dirinya menuntun untuk mengkonfirmasi ke tim dokter.

Berkali-Kali, Bagian Tubuh Korban Bom gereja Surabaya Diangkut ke Kontainer Pendingin

Yang membuat miris, pelaku pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela jugalah dua kakak beradik.

Putra Dita Supriyanto.

Sebelumnya diketahui, pengeboman di tiga gereja dilakukan oleh Dita dan keluarganya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman.

Rekaman CCTV di Polrestabes Surabaya Beredar, Ledakan Bom Berasal dari Pengendara Motor

pelaku bom 3 gereja
pelaku bom 3 gereja ()

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.

Bom ternyata berada di dalam mobil.

"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memegang foto keluarga Dita Supriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memegang foto keluarga Dita Supriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). (TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA)

Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.

Bom ditaruh di pinggangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved