Kisah Pemuda Nyaris Bernasib Mirip Anak Pengebom, Sekeluarga Jadi Anggota ISIS, Tapi Memilih Pulang

TRIBUNJATIM.COM - Teror bom yang sedang terjadi di Indonesia tampaknya ikut mencuri perhatian dunia.

Beberapa media menyoroti aksi terorisme di Indonesia yang disebut berbeda dengan gaya terorisme sebelumnya.

Jika sebelumnya hanya melibatkan satu orang saja, kali ini mulai berbeda.

Gaya baru itu melibatkan anak-anak yang usianya di bawah umur.

Teroris yang merajalela di Indonesia diduga oleh polisi tentu berkaitan erat dengan jaringan ISIS dan sebagainya.

Kelompok JAD Terkait ISIS, Peledak Bom di Surabaya Ketuanya dan 3 Aksi Teror yang Pernah Dilakukan

Hal ini tentu tidak pernah dibenarkan oleh dunia.

Sehingga pada akhirnya, aksi teroris inilah yang harus diperhatikan secara khusus kembali oleh pemerintah Indonesia.

Baru saja terjadi, penyerangan yang mengakibatkan tewasnya seorang polisi di Riau.

Akibat serangan yang berasal dari jaringan ISIS di Indonesia.

Seperti apakah sebenarnya ISIS yang selama ini selalu dibicarakan banyak orang?

Kelompok JAD Terkait ISIS, Peledak Bom di Surabaya Ketuanya dan 3 Aksi Teror yang Pernah Dilakukan

Mengutip sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan oleh sebuah stasiun televisi terhadap seorang mantan anggota ISIS.

Kisah dan ceritanya cukup mengejutkan dan sangat tak terduga.

Seorang pemuda berbaju putih bernama Reyhan diwawancara oleh sebuah media.

Ia menceritakan awal mula dirinya mengenal ISIS.

Ternyata, Reyhan mulai mengenal ISIS bersama dengan keluarganya.

Ia tak secara pribadi mengenal ISIS melainkan bersama dengan keluarga.

Reyhan menginginkan pergi bergabung dengan ISIS karena bujuk rayu yang ditawarkan.

ISIS selama ini selalu menunjukkan kehidupan yang sangat indah dan sangat religius.

Banyak sekali masyarakat yang tergoda dengan tawaran yang mereka berikan.

Ali Fauzi: Pelaku Terafiliasi dengan ISIS dan Ingin Balas Dendam Kasus Mako Brimob

Mula-mula Reyhan menjelaskan soal kebiasaannya bersama keluarga untuk browsing.

Ia dan keluarganya menggunakan internet untuk mendapatkan semua informasi terkait ISIS.

Tergiur dengan tawaran tersebut, Reyhan pada akhirnya berangkat bersama keluarganya ke tempat ISIS.

Reyhan dan keluarga langsung menuju Istanbul, Turki.

Kemudian ia dan keluarga pergi ke Adana, Turki dan diamankan di Gaziantep.

Rupanya, dari saat itu sudah terlihat jelas pembagian yang tidak jelas dan menjebak yang dirasakan Reyhan dan keluarga.

Reyhan pun begitu kaget ketika benar-benar mengetahui suasana dan kondisi sebenarnya.

"Yah, mengerikan, kan yang dibilang hidupnya aman yah, ada tempat wisatanya ya itu nggak ada"

"Ya gimana ya, pesawat, bom, tembakan, segala macem, seperti itulah" ujar Reyhan.

Saat ditanya soal keinginannya bertolak dari sana, ia mengaku memang kapok.

4 Pengakuan Simpatisan ISIS, Terkuak Kehidupan Tak Terduga di Suriah, Wanita Dianggap Pabrik Anak

"Nggak seperti yang diinginkanlah, kasar, nggak sesuai dengan apa yang dibilang sebelumnya" ucap Reyhan.

Reyhan juga membicarakan soal hukuman yang dijatuhi jika tidak mau ikut untuk berperang bersama.

"Bisa ditahan, di penjara ada saya dua bulanan itu" ujarnya.

Reyhan pula menunjukkan kekejaman yang dilakukan para rezim pimpinannya terhadap para wanita.

Berhubungan dengan pakaian serta aturan berpenampilan sesuai dengan yang dianut oleh mereka.

Dalam ucapan terakhirnya, Reyhan menunjukkan perasaan menyesalnya pernah berniat untuk bergabung penuh kepada ISIS.

Reyhan juga ikut mengucapkan pesan-pesan kepada beberapa orang di Indonesia yang mungkin berniat sama dengannya dulu.

'Racun' dari internet jika tak benar-benar resmi dari institusi negara lebih baik jangan diteruskan.

Seperti itulah pada akhirnya, Reyhan bisa menyelamatkan keluarganya dan kembali ke Indonesia dengan selamat.

Kini Reyhan mengaku tetap bangga menjadi orang Indonesia dengan ideologi negara sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika.

Simak video lengkapnya berikut ini: