Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Respon Menteri Bahlil Tanggapi Banyak Motor Brebet usai Diisi Pertalite, Kini Menunggu Laporan

Bahlil kini sudah menurunkan tim untuk memverifikasi fakta tersebut. Keluhan itu datang dari sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim).

Editor: Torik Aqua
Handout via Tribunnews
BREBET - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menanggapi banyaknya motor yang brebet usai isi BBM jenis Pertalite di Jawa Timur. 

TRIBUNJATIM.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespon soal banyaknya motor yang “brebet” usai mengisi BBM jenis Pertalite.

Pertalite adalah jenis bahan bakar minyak (BBM) produksi Pertamina dengan angka oktan (RON) 90.

Bahlil kini mengaku sudah menurunkan tim untuk memverifikasi fakta tersebut.

Keluhan itu datang dari sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Deretan 10 Menteri Skor Rendah Menurut Survei, ada Bahlil, Natalius Pigai Hingga Kepala BGN

"Saya sudah turunkan timnya, nanti mungkin sore saya balik sudah bisa dapat laporannya," kata Bahlil  di Minahasa, Sulawesi Utara, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (29/10/2025).

Tim yang dimaksud, lanjut Bahlil, berasal dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).

Lembaga tersebut kini tengah melakukan pengujian dan verifikasi fakta di lapangan terkait dugaan adanya penurunan kualitas bahan bakar.

"Lagi cek ya di Lemigas kebenarannya dan saya minta laporannya," lanjutnya.

Masyarakat Keluhkan Motor Brebet di Sejumlah Wilayah

Dalam beberapa hari terakhir, pengguna sepeda motor di Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan melaporkan kendaraan mereka mendadak brebet atau bahkan mogok setelah melakukan pengisian Pertalite di beberapa SPBU.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas Pertalite, termasuk efektivitas pengawasan distribusi BBM bersubsidi oleh pemerintah dan Pertamina.

Menanggapi keluhan tersebut, Pertamina telah menurunkan tim investigasi serta mendirikan posko aduan masyarakat di beberapa titik di Jawa Timur.

Selain itu, pengambilan sampel BBM Pertalite juga dilakukan untuk diuji secara laboratorium.

Sejumlah pengamat otomotif menduga gejala “brebet” pada mesin kendaraan bisa disebabkan oleh kadar oktan yang tidak sesuai standar atau adanya kontaminasi air di dalam bahan bakar.

Namun hingga kini, hasil resmi uji laboratorium belum menyimpulkan adanya kelainan atau penurunan kualitas pada Pertalite.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved