Serangan Bom di Surabaya
VIDEO: Risma Menangis Tak Mampu Berdiri, Ucapan Kapolrestabes Surabaya Buat Netizen Makin Tak Tega
Melihat kota Surabaya diserang bom bertubi-tubi, tangisan Risma membuat para netizen membuat hati pedih.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ikut menjadi sorotan dalam peristiwa serangan bom yang mengguncang tiga gereja dan markas Polrestabes Surabaya beberapa hari lalu.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini dengan berani mendatangi setiap lokasi ledakan hingga lokasi penggerebekan terduga teroris.
Bahkan Risma juga menemui para korban ledakan hingga mendatangi rumah duka korban meninggal dunia.
Tampak kesedihan terpancar dari wajahnya.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter A@yks65 tampak ekspresi Risma saat mendengar kabar ledakan bom.
Saat itu, Risma sedang berada di pinggir jalan dan mendapat informasi teror bom dari HT yang dipegangnya.
"Dimana dimana" tanya Risma dengan suara lantang.
(Risma Menangis Begitu Tahu Pengembom Bunuh Diri Dita Supriyanto adalah Warga Surabaya)
Usai mendapat informasi adanya ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Risma tak mampu menopang tubuhnya.
Ia terlihat berjongkok menahan rasa syoknya mendengar ledakan bom terjadi.
Melihat hal itu, sebagian orang mendatangi Risma dan membantunya.
Ekspresi tak kalah menyayat hati terlihat saat Risma mendatangi Mapolrestabes Surabaya sesaat setelah terjadi ledakan di pintu masuk.
Saat itu situasinya sedang genting. Risma berusaha menerobos masuk sambil menangis histeris.
Melihat hal itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan langsung merangkul dan menenangkannya.
"Kita lawan buk, kita lawan," ucap Rudi Setiawan.
@TianArdhi: ngelihat adegan Bu Risma nangis, langsung bikin hati sedih, mbrabak nangis. emosi sedih yang sudah tak terbendung melihat warganya jadi korban, dan sudah pasti menjadi tanggung jawab beliau. kota ini (beserta warganya) bagi Bu Risma sudah mnjadi bagian dari hidup beliau. TEGAR!!
@tehtjapkoentji: "Kita lawan bu... Kita lawan.... " kata polisi itu kepada bu Risma.... Ga terasa mataku basah
@mcsoleh: Yess Hoof...Together We Strong...You're not alone, We pray...We hope no more terorist in Indonesia #TidakAdaTempatUntukTerorisDiIndonesia #wani
@bobogantengs: Sakno bu risma kro Pak Rudi.. semangat!
@rizqiamandrak: lgsg ikutan emosi pas yg video bu risma nangis , ga tega...
@sinyobadger: Jancok tenanan teroris.gak tego ndelok ibuk nangis koyok ngunu.
@CakH0o: Sedih Ndan ndelok Bu Risma ngunu. Ngersulo ati ibu ku iku.
Baca: Menangis hingga Tak Mampu Berdiri, Ekspresi Risma saat Dengar Polrestabes Surabaya Dibom Bikin Sedih
Risma Datangi Lokasi Ledakan

Terbaru, Risma juga mendatangi lokasi penggerebekan teroris di Jalan Sikatan 4/6A, Manukan Wetan, Surabaya, Selasa (15/5/2018) malam.
"Minggir, minggir," kata petugas yang mengawal Risma.
Beberapa saat setelah Risma datang, suara ledakan terdengar dari tempat kos Teguh, terduga teroris yang ditangkap saat itu.
Ledakan ini berasal dari pemusnahan bahan peledak oleh Gegana.
Suara ledakan itu terdengar setelah para petugas pemadam kebakaran masuk ke dalam lokasi.
Sebelum ledakan, anggota Densus 88 sempat menjauhkan jarak steril.
Baca: Wow! Saat Geledah Rumah Pengebom Polrestabes Surabaya, Ditemukan Bom Pipa dengan Jumlah Segini
Risma : 'Nalarku Gak Sampai'

Dalam wawancara dengan wartawan Risma mengaku tidak habis pikir bagaimana seorang ayah dan ibu tega mengajak anaknya melakukan aksi bom bunuh diri.
"Nalarku gak sampai. Kita yang mengandung, disusui, disuapi kemudian diajak mati. Sakit saja (anak) saya susahnya setengah mati. Gak masuk di nalar saya," kata Risma, Senin (15/5/2018).
Risma sangat menyesalkan para pelaku teroris yang melibatkan anak-anak mempunyai kepercayaan yang menyesatkan.
"Apa yang ada di balik itu. Saya hanya mikir untuk apa dia dibesarkan. Doktrin apa yg disampaikan hingga anak pun harus ikut," kata walikota perempuan tersebut.
Sekalipun ada yang mengatakan anak pelaku tersebut pernah mengatakan ingin mati syahid, bagi Risma, anak tersebut sesungguhnya tidak mengerti arti mati syahid.
"Anakku sampai sudah punya anak itu kalau dia sakit, aku nangis. Kok malah diajak mati," tandasnya.
Menurutnya, agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan walaupun dulu ada perang disebabkan alasan yang jelas.
"Dulu juga perangnya ada lawan, hadap-hadapan ini gak ada perang, perang lawan siapa saya gak ngerti," kata Risma.
Baca: Fakta Anak Pengebom Polrestabes Surabaya yang Selamat, Jago Bela Diri hingga Kondisi Terkini
Baca: Selamat dari Bom Polrestabes Surabaya, Gadis Anak Pengebom Beri Data Penting Ini ke Polisi
Seperti diketahui serangan bom ini mengakibatkan 25 orang tewas dan 57 dirawat di rumah sakit.
Dari 25 orang itu, 13 di antaranya adalah pelaku.
Rinciannya, 6 orang tewas bom bunuh diri di 3 gereja, 4 orang tewas bom di Polrestabes Surabaya dan 3 orang tewas di Rusun Wonocolo, Sepanjang Sidoarjo.
Sementara 12 korban tewas lainnya adalah warga sekitar ledakan.
Rinciannya di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel sebanyak 5 orang dan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) sebanyak 7 orang.
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya: