Kematian Cucu Aa Gym Diduga Sindrom SIDS, Ini Kriteria Bayi yang Rentan Terkena dan Pencegahannya
Mengenal sindrom yang menjadi penyebab kuat kematian cucu Aa Gym berusia 2 bulan yang mendadak, para ibu wajib waspada!
TRIBUNJATIM.COM - Belum selesai berduka karena kematian misterius menantu Hatta Rajasa, kejadian pahit juga menimpa keluarga besar Aa Gym.
Cucu Aa Gym, Gheziya Naura Khadija meninggal dunia di usianya yang baru 2 bulan.
Diketahui, cucu Aa Gym meninggal dunia pada hari Minggu (20/5/2018).
Melalui akun Instagram-nya, putri Aa Gym yakni Ghaida mengungkapkan keponakannya telah meninggal dunia.
Ghaida menyebutkan jika cucu Aa Gym sekaligus putri dari adiknya, Ghautsa Zahira Shofa dan Ustaz Maulana Yusuf telah meninggal secara tiba-tiba.
Soekarno Ungguli Jokowi di Survei Pemimpin Indonesia Paling Berhasil, Lalu Siapa yang Nomor Pertama?

Dalam keterangannya itu, Ghaida juga menuliskan permohonan doa agar keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah.
Aa Gym sempat menceritakan kondisi Gheiziya sebelum meninggal dunia.
"Dan paginya ketika dibawa ke dokter, dokter melihat matanya sayu dan harus segera dibawa ke rumah sakit," kata Aa Gym.
Tak berlama-lama, keluarga pun langsung menuju ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi Gheziya.

Sayangnya, di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit itulah detik-detik terakhir Gheziya bersama kedua orang tuanya.
"Tetapi ya begitulah, ternyata Allah punya rencana lain. Tiba-tiba saja ketika di jalan beberapa saat sepertinya itulah perpisahannya yang sudah diupayakan," sambung Aa Gym.
Aa Gym mengungkapkan bahwa cucunya sebelumnya tidak terlihat sakit sama sekali.
Namun, Gheziya rewel pada malam hari dan terus menerut menangis.
Saat dibacakan doa oleh ayah dan ibunya sepanjang malam, tangisan Gheziya berhenti.
Kabar menyebutkan bahwa cucu Aa Gym ini diduga terkena sindrom yang disebut SIDS.
Cucu Aa Gym Meninggal Dunia, Tulisan Putrinya Ghaida Tsurayya Tentang Kematian Bikin Merinding
Melansir dari momjunction, Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) adalah kematian yang tidak dapat dijelaskan.
Biasanya hal ini terjadi ketika bayi sedang tertidur di malam hari atau siang hari.
SIDS kebanyakan terjadi pada bayi yang usianya masih di bawah satu tahun.
Penyebab pasti sindrom ini tetap misterius.
Ada beberapa faktor lingkungan fisik yang dapat menyebabkan SIDS.
Selain kelainan otak, SIDS juga bisa disebabkan karena infeksi saluran pernapasa, rendahnya berat badan bayi saat lahir, hyperthermia (peningkatan suhu) dan orangtua perokok.
TribunJatim.com mengutip tanda-tanda dan kriteria bayi yang rentan bisa mengalami SIDS.
5 Fakta Wafatnya Cucu Aa Gym, Gheziya Naura Khadija, Terungkap Momen Terakhirnya dengan Keluarga
Menurut Mayo Clinic, beberapa faktor risiko yang meningkatkan bayi mengalami SIDS antara lain:
- Jenis kelamin
Anak laki-laki sedikit lebih mungkin meninggal karena SIDS.
Hal ini berdasarkan data bahwa bayi yang paling banyak mengalami sindrom ini ialah bayi berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.
- Usia
Menurut medis, bayi yang berusia lebih muda memiliki risiko lebih tinggi.
Bayi paling rentan mengalami SIDS saat berusia antara dua bula hingga empat bulan.
Foto-foto Lucunya Gheziya Naura Khadija, Cucu Aa Gym yang Meninggal Dunia di Usia 2 Bulan
- Sejarah keluarga
Riwayat keluarga juga memerankan risiko kejadian.
Bayi yang memiliki saudara atau sepupu yang meninggal karena SIDS berisiko lebih tinggi terhadap SIDS.
- Paparan asap rokok
Bayi yang tinggal dengan perokok diketahui memiliki risiko SIDS lebih tinggi.
- Bayi prematur
Bayi prematur lahir lebih awal dari jadwal kelahiran seharusnya, sehingga biasanya memiliki berat badan lahir rendah.
Hal inilah yang bisa meningkatkan kemungkinan bayi untuk mengalami SIDS.
Putra Asri Welas Tumbuh Sehat Usai Operasi Katarak, Ini MPASI yang Diberikan Untuk si Kecil Gibran
Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, menurut Dann Brenan, MD, beberapa alasan lain bayi menderita SIDS antara lain:
- Masalah kesehatan yang tersembunyi
Beberapa kemungkinan gangguan kesehatan seperti cacat otak, juga dikaitkan dengan kemungkinan SIDS ini.
- Stres dari sesuatu
Bayi mungkin mengalami stres yang menyebabkannya mengalami kondisi ini.
Hal ini seperti posisi tidur yang buruk, perokok pasif, atau infeksi saluran pernapasan.
Pencegahan yang bisa dilakukan memang belum pasti hingga saat ini
Tetapi, saran terkuat adalah untuk terus mengamati kondisi bayi dan sesegera mungkin konsultasikan ke dokter jika mengalami hal yang janggal.
Nah Moms, bila bayi memiliki faktor risiko di atas sebaiknya memang melakukan berbagai upaya pencegahan dan sering berkonsultasi dengan ahli terkait pencegahan.
