Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Kisah Haru Dokter Sitha Maharani Saat Rawat Korban Bom di Surabaya, dari Anak Kecil Sampai Kakek

Sitha Maharani banyak mendapat ucapan terima kasih dari netizen karena dianggap menjadi satu pahlawan dalam kejadian mengerikan tersebut.

Editor: Alga W

Tapi tak disangka, ada panggilan dari IGD jika ada kejadian luar biasa, yakni bom bunuh diri dan diperkirakan akan banyak korban yang datang.

"Pasien pertama itu paling ujung, ada kakek-kakek usianya 80-an, luka di kepala dan ada serpihan besi menancap di tengah-tengah leher," ucap Sitha.

Baca: Tewas Ledakkan Bom, Jenazah Puji Kuswati Ditolak Keluarganya, Ungkit Prinsip hingga Restu Pernikahan

Sitha bercerita, satu dari delapan pasien yang dirawat di RS Premier adalah seorang penjaga parkir di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Pria tersebut datang bukan dengan ambulans, melainkan diantar menggunakan sepeda motor oleh orang-orang yang kebetulan melintas di depan gereja.

"Dia ada luka di tangan, lukanya parah, ada kehilangan jaringan, juga ada patah di kaki. Seripihan-serpihan logam itu menancap di badannya," ujar Sitha.

Meski menderita luka parah, Sitha menyebut, pria yang tak disebutkan identitasnya itu masih bisa berkomunikasi dengan baik sambil sesekali menahan sakit karena lukanya dibersihkan.

Baca: Bukannya Dipuji, Video Ayu Ting Ting Nyanyikan Selawat Ini Banjir Komentar Pedas, Perhatikan Kakinya

"'Mimpi apa ya dok, saya semalam? Kenapa kok terjadi seperti ini kepada saya?' Tapi walaupun sakit, dia (pria) bilang kalau dia nggak marah sama teroris itu, apalagi dendam, dia memaafkan," ungkap Sitha. 

"Terus yang dua pasien lainnya itu anak kecil, mereka bersaudara datang, yang cowok itu ada luka sobek dan perlu dijahit, sementara adiknya, dia kayak banyak potongan jaringan tubuh, tapi bukan dari lukanya dia. Mungkin dari korban lain," ujar Sitha.

Saat banyak pasien berdatangan dengan beragam luka kritis yang harus segera ditangani, pasien pria tersebut berkata,

"Dok, saya tidak apa-apa. Operasi saja dulu yang gawat-gawat. Saya tidak apa-apa. Pendarahan saya sudah berhenti kan dok?," tutur pasien.

Baca: Sarankan untuk Lakukan Hal Ini, Roy Kiyoshi Pastikan Kritikan Negatif Lucinta Luna Akan Berakhir

Mengobati pasien korban bom bunuh diri ini diakui Sitha sempat membuatnya trauma.

"Sebenernya kita terlatih untuk itu, namun lebih kerasa terharunya. Mereka kayak benar-benar kuat dan tegar. Kok saya yang pengin nangis, mereka saja nggak nangis," kata Sitha. 

Dari delapan pasien yang dirawat di RS Premier, semuanya selamat.

Mereka masih menjalani masa pemulihan luka di rumah sakit.

Baca: Sebut Ayu Ting Ting Dekat Sama Duda, Roy Kiyoshi Kuak Wanita Lain yang Cinta Raffi Ahmad Tanpa Batas

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved