Hari Lahir Pancasila - Sejarah Munculnya Dasar Negara hingga Perbedaan Makna dengan Hari Kesaktian
Jumat, 1 Juni 2018 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Berikut ulasan sejarahnya hingga beda makna dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Jumat, 1 Juni 2018 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Sejak tahun 2017 lalu, tanggal ini ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Penetapan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1 Juni 2016.
Ditinggal Zinedine Zidane, Real Madrid Dikabarkan Lirik Juergen Klopp, Liverpool Wajib Waspada!
Lalu, bagaimana sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
Dilansir dari TribunJogja, lahirnya Pancasila bermula dari sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Setelah Muh Yamin dan Dr Soepomo menyampaikan gagasan mereka, Soekarno juga menyampaikan rumusannya pada 1 Juni 1945.
Buruh Pabrik di Sidoarjo Dukung Khofifah-Emil karena Punya Pengalaman Segudang
Ada tiga rumusan dasar negara yang diajukan Soekarno, yakni Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Namun, yang disetujui oleh anggota BPUPKI adalah Pancasila.
Yakni kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan.
Pidato Soekarno inilah yang kemudian diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
Rumusan Pancasila dari Soekarno itu selanjutnya masih dimusyawarahkan dengan berbagai tokoh nasional, hingga teksnya seperti yang kita kenal sekarang.
Demi Kemenangan Gus Ipul, Jemaah Pesantren di Jember ini ke Masjidil Haram Panjatkan Doa Khusus
Sebagai pengingat, yuk baca sama-sama!
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Gunung Merapi Kembali Meletus Setinggi 7000 Meter, Jumat (1/6/2018) Pagi
Perbedaan Makna Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila
Banyak yang masih bingung, perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati tiap tanggal 1 Juni.
Sebenarnya kedua hari peringatan terhadap lambang negara itu berbeda makna.
Hari Lahir Pancasila merupakan peringatan cikal bakal Pancasila dijadikan lambang negara.
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945, seperti dikutip dari Wikipedia.
Dekati Masyarakat Desa Hutan, Emil Diminta Jaga Kelestarian Lingkungan
Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.
Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965.
Masih dilansir dari TribunJogja, pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S).
Insiden ini masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya, seperti dilansir dari Wikipedia.
Usai Tabrak Lari di Surabaya, Pengemudi Alphard Kabur ke Sidoarjo, Dilempari Batu dan Dikejar Warga
Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Yakni untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa pembantaian di Indonesia 1965–1966.
Pada hari itu, enam Jenderal dan 1 Kapten serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta.
Gejolak yang timbul akibat G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Kenakan Baju Adat Ende Lio, Mendagri Tjahjo Kumolo Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: