Lima Ikrar Sakti Warnai Peringatan Hari Pancasila
Renungan dan refleksi kelahiran pancasila dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menegaskan ikrar sakti.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Polres Pasuruan mengajak sejumlah tokoh lintas agama, organisasi kepemudaan, dan pelajar di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk merenungi dan merefleksikan kelahiran pancasila di halaman Polres Pasuruan, Kamis (31/5/2018) malam.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Juni.
Acara ini dihadiri oleh Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono, dan keluarga besar Polres Pasuruan, Dandim 0819 Pasuruan Letkol Inf Mulliadi, Ketua PC GP Ansor Bangil Gus Muafi, dan Ketua FKPPI Kab Pasuruan Ayik Suhaya.
Lalu Ketua PC Banser Bangil H Hariono, Tokoh agama Hindu, Tokoh agama islam, Ketua Bamag (Badan Majelis Gereja), Pemuda Pancasila, dan perwakilan pelajar.
Renungan dan refleksi kelahiran Pancasila ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pembacaan pancasila, pemutaran video dokumenter tentang kelahiran pancasila, doa dan renungan suci, dan ditutup dengan pembacaan ikrar yang diikuti semua unsur yang hadir dalam kegiatan ini.
Ada lima ikrar 'sakti' yang dibacakan dalam kegiatan ini, diantaranya adalah sanggup menjadi warga negara yang taat dan patuh kepada pancasila dan undang-undang dasar 1945, sanggup untuk berpedoman dan menghayati serta mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, sanggup untuk menjaga serta mengawal pancasila dari segala ancaman dan gangguan untuk menumbangkan pancasila sebagai ideologi negara, menjaga semangat kebersamaan yang dilandasi nilai luhur ideologi Pancasila dan sanggup menjaga keutuhan NKRI.
Terakhir sanggup mewujudkan pilkada Kabupaten Pasuruan dengan aman dan damai, Bersama Polri wujudkan Pilkada Damai dan Aman.
Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengatakan, pada malam ini, semua unsur memperingati hari lahirnya Pancasila.
Renungan dan refleksi ini merupakan bentuk syukur karena terlahir di tanah air Indonesia yang didasari atau berlandaskan pada Pancasila.
"Presiden RI mencanangkan setiap tanggal 1 juni merupakan peringatan hari kesaktian pancasila, sehingga kita harus merawat Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Kegiatan ini diharapkan bisa meneguhkan komitmen bersama agar kedepannya lebih mendalami, lebih menghayati dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
"Kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan serta golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bhinneka Tunggal Ika kita, Indonesia. Tetap toleran dan selalu mengusung ideologi Pancasila," terangnya.
Raydian mengajak semua pihak untuk belajar dari negara lain yang masih dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial. Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) harus bangga, karena dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Semuanya bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Jangan percaya paham radikalisme , dan upayakan musnahkan pahak itu dengan nilai dan atau butir pancasila.
"Dengan Pancasila, Indonesia dikenal memiliki kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia. Oleh karena itu, saya mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila sebagai landasan utama dalam bernegara. Jadikan pancasila sebagai pegangan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan terpecah belah," paparnya.
Mantan Kapolres Lumajang ini menyadari belakangan ini banyak bermunculan paham yang mempercayai selain paham pancasila.
Ia meminta semuanya untuk selalu waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Tidak ada pilihan lain selain bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila.Dikatakannya, marilah menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.Tidak ada pilihan lain, kecuali kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong, dan toleran.
"Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bahu-membahu bergotong royong demi kemajuan Indonesia. Kita Pancasila : Bersatu, Berbagi dan Berprestasi," imbuhnya.
Sebentar lagi, kata Dia, Pasuruan akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Ia mengajak semua pihak untuk bisa sanggup menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif.
"Marilah wujudkan dan sukseskan pilkada Pasuruan dengan damai , aman dan tentram bersama Polri. Semoga, peringatan hari Pancasila dengan renungan refleksi ini bisa mempereta tali persaudaran dan memutus tali permusuhan. Semoga pancasila membuat pesta demokrasi yang akan terjadi dan dilaksanakan ini tetap berjalan lancar, tanpa ada gangguan sedikitpun," urainya.
Pengasuh Ponpes Darusalam Gus Rony yang berkesempatan memimpin doa dan renungan suci kegiatan ini menambahkan bahwa yang hadir dalam kegiatan renungan dan refleksi ini adalah kekuatan negara yang amanah. Semua yang hadir disini adalah penjaga keutuhan NKRI dan pahlawan-pahlawan Indonesia.
"Apapun agamanya , tuhan kita tetap satu , Tuhan Yang Maha Esa (YME). Jadikan keberagaman ini menjadi sebuah keindahan. Semoga orang-orang yang menyimpamg dari pancasila segera disadarkan dan kembali ke jalan yang benar. Semoga aksi terorisme yang meresahkan dan melenceng dari Pancasila ini bisa segera dihentikan dan dihilangkan. Semoga Indonesia aman, khususnya Pasuruan," pungkasnya. (Surya/Galih Lintartika)