Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Razan Najjar Tewas, Begini Perjuangan Petugas Medis di Gaza, Jadi Target Tembakan hingga Diserang

Razan Najjar tewas ditembak tentara Israel saat bertugas. Berikut beratnya perjuangan menjadi petugas medis di Jalur Gaza.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/KOLASE
Razan Ashraf Al Najjar 

"Tentara Israel berniat untuk menembak sebanyak yang mereka bisa," katanya pada saat itu.

"Ini gila dan aku akan malu jika aku tidak ada di sana untuk bangsaku."

Traffic Report, Ada Perbaikan, Jalan Nginden Surabaya Arah Terminal Bratang Macet

Berbicara kepada The New York Times bulan lalu, Razan menggambarkan antusiasme yang dia miliki untuk pekerjaan yang dia lakukan.

"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang-orang yang terluka," katanya.

3. Perempuan sering dihakimi

Razan Najjar
Razan Najjar ()

Razan mengatakan, ia mengabaikan penilaian masyarakat terhadap perempuan yang bekerja di lapangan.

Di mana dia sendiri harus melakukan shift 13 jam, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam.

"Perempuan sering dihakimi, tetapi masyarakat harus menerima kita," kata Razan.

"Jika mereka tidak mau menerima kami karena pilihan, mereka akan dipaksa untuk menerima kami. Karena kami memiliki kekuatan lebih dari siapa pun," lanjutnya.

Tersedia Dua Kategori, Tiket Laga Perseru Serui Vs Arema FC Dijual Lebih Mahal

4. Paramedis ditargetkan

Razan Najjar usai ditembak
Razan Najjar usai ditembak ()

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel menargetkan sekelompok orang tak bersenjata di timur Khuza'a pada Jumat.

Mohammed al-Hissi, direktur tim medis darurat Red Crescent mengatakan,

"Penargetan Razan bukan pelanggaran pertama dalam pekerjaan kami sebagai tenaga medis di lapangan, dan itu mungkin tidak akan menjadi yang terakhir."

Ditahan Imbang Bali United, Bek Madura United Alfath Fathier Minta Maaf

"Ini adalah kejahatan perang terhadap pekerja kesehatan dan pelanggaran Konferensi Jenewa Keempat yang memberi petugas tenaga medis hak untuk menawarkan bantuan mereka pada saat perang dan perdamaian."

Menurut WHO, 238 petugas kesehatan dan 38 ambulans telah menjadi sasaran pasukan Israel sejak dimulainya gerakan Great March of Return (gerakan Bulan Maret Agung).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved