Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Begini Nasib Anak Teroris Usai Selamat dari Bom Orangtuanya, Wali Kota Risma Sampai Takut Temui

Ingat anak teroris yang selamat dari ledakan bom orangtuanya? Hampir sebulan berlalu, nasibnya dibocorkan Wali Kota Risma

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Pipit Maulidya
Kolase Risma 

TRIBUNJATIM.COM , SURABAYA - Masyarakat Surabaya telah diguncang sebuah peristiwa memilukan pada pertengahan Mei lalu.

Sebuah bom meledakkan tiga gereja di Surabaya.

Ada sejumlah orang yang menjadi pelaku dalam aksi teror tersebut.

Di antaranya ada yang mengajak keluarganya.

Baca: Pulang Tarawih, Istri Kaget Temukan Suami Tewas Mengerikan, Terungkap Pesan Terakhir Korban

Namun, sebuah keluarga terduga teroris "kualat" atas bomnya sendiri.

Mereka adalah Anton Febrianto (47), Puspitasari (47), dan keempat anaknya.

Yaitu HAR (17), AR (15), FP (11) dan GHA (10).

Beberapa anggota keluarga ini tewas akibat bom milik mereka sendiri di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

Baca: Kuras Air, Kaki Pria Ini Tiba-tiba Injak Sesuatu yang Ganjil di Dekat Sumur Bu Haji, Ternyata . . .

Kejadian ini terjadi malam hari setelah paginya ada tiga gereja yang dibom bertubi-tubi.

Ketiga gereja itu juga dibom oleh sebuah keluarga, yaitu keluarga Dita Supriyanto yang tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Saat itu, menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mahfud Arifin, keluarga Anton juga akan bertindak seperti keluarga Dita.

Mereka diketahui berniat menjadi "pengantin" alias bomber bunuh diri.

Baca: Jarang Muncul di TV, Ian Kasela Dikabarkan Ajukan Pergantian Nama, Netizen: Udah Bagus Malah Diganti

"Mereka itu pelaku, bukan korban," kata Irjen Mahfud Arifin di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018) dini hari lalu.

Sebelum melancarkan aksinya, keluarga Anton Febrianto malah ada yang tewas dan terluka karena bom sendiri.

Anggota keluarga yang tewas yaitu sang istri, Puspitasari, dan anak keduanya, Ainur Rahman.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, pada ledakan pertama Anton mengalami luka parah namun masih hidup.

Baca: Pria Beristri Rekam Adegannya Saat Memperkosa Bidan Sebanyak 5 Kali, Terungkap Modus dan Alasannya

Namun, karena membahayakan, ia langsung dilumpuhkan oleh pihak kepolisian.

"Dia dalam keadaan memegang switching, sehingga terpaksa dilumpuhkan," katanya.

"Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," sambungnya.

Ketiga anaknya, yaitu AR, FP, dan GHA, selamat dari bom orangtuanya.

Baca: Bayi Ini Sempat Dikira Tikus, Ada yang Ganjil Pada Ujung Tali Pusarnya, Kini Sampai Jadi Rebutan

Namun, FPi dan GHA mengalami luka parah.

Melihat kedua adiknya terluka parah, Aulia Rahman pun disebut membawa dua adiknya ke rumah sakit.

Sedangkan, jenazah Anton, istri, dan anak pertamanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

"Ainur Rahman, satu-satunya anak laki-laki selamat," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Baca: Mantan Perawat yang Lecehkan Pasien Divonis 9 Bulan, Istri Ungkap Nasib Pilu yang Dialami Anaknya

"Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit, sekarang mereka di Rumah Sakit Bhayangkara," lanjutnya.

Kabarnya kini

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menceritakan permintaan anak pelaku teror bom, untuk menemui dirinya.

Risma mengatakan hal ini di depan tim Uji Kota Layak Anak, yang datang ke Surabaya untuk mendengarkan paparan peran Surabaya untuk anak-anak, di rumah dinas Wali Kota, Kamis (7/6).

"Penanganan anak pelaku bom kita berikan pendampingan, tapi psikolog angkat tangan karena mereka bantah ajak debat terus. Akhirnya saya ambil dosen dari UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mengatasi dari sisi agama dan psikolog," kata Risma.

Sekarang kondisinya sudah membaik, mereka menunjukkan keinginan untuk sekolah.

Baca: Wali Kota Risma Tak Berani Cairkan THR Untuk PNS, Mendagri Tjahjo Kumolo Keluarkan Sindiran Ini

"Dosen UIN yang menangani anak itu sempat menemui saya, bilang kalau anak-anak itu mau menemui saya dan pak Kapolres. Dua kali minta ketemu, tapi saya takut mereka akan debat saya. Kalau belum siap, mau jawab apa jika memang mereka niat mendebat," aku Risma lalu tertawa kecil.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved