Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menikmati Sensasi Pijat Ala Jepang di Kota Tuban, Tidak Lengket dan Bikin Terlelap

Layanan pijat ala Jepang ini langsung diserbu warga Tuban, begitu dibuka, karena sensasi dan khasiatnya.

Penulis: M Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
SURYA/M SUDARSONO
Pelanggan Nakamura menikmati sensasi pijat ala Jepang. 

TRIBUNJATIM,COM, TUBAN - Pijat saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar setiap orang yang tubuhnya merasa capek dan pegal-pegal, akibat kelelahan saat bekerja.

Dengan layanan pijat yang profesiobal, baik pelayanan, tempat, maupun suasana, masyarakat yang menggunakan jasa pijat berharap rasa capeknya hilang.

Itulah yang ditawarkan Nakamura Holistik Therapy. Pijat ala Jepang yang berada di Jl Basuki Rahmat nomor 99, tepatnya sebelah barat perempatan traffic light pegadaian.

Pijat ini tidak membuat bagian tubuh lengket, karena terapis hanya menggunakan keahlian tangannya untuk memijat, tanpa campur tangan zat lain.

Baca: Tahun Ajaran Baru, SPP SMA/SMK di Jatim Akan Naik, Segini Nilainya

Sedangkan minyak oles hanya digunakan pada bagian kaki, untuk melancarkan pemijatan.

Selain itu, nuansa negeri matahari ini juga terasa, karena mulai bangunan, arsitektur, terapis, hingga alunan musik ala Jepang disajikan.

"Asik pijat disini, capeknya juga hilang usai dipijat," kata penikmat pijat Nakamura, Febby Surianto, Minggu (17/6/2018)

Perempuan 27 tahun itu menjelaskan, jika dirinya sudah biasa pijat ala Jepang ini.

Dia merasakan pijat ini berbeda dengan pijat lainnya, jika pijat biasa banyak menggunakan minyak, maka berbeda dengan Nakamura.

"Nakamura bisa dibilang tanpa minyak ya, karena tidak banyak menggunakan minyak, hanya di kaki saja, itupun tidak lengket," ujarnya.

Baca: Wali Kota Blitar Mendadak Tak Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilgub Jatim, Ada Apa?

Terkait pelayanan, Febby menyatakan pemijatan Nakamura enak dan bikin nyaman yang dipijat. Bahkan, diakuinya saking enaknya dia kerap teridur saat dipijat.

"Enak kok, kadang saya tertidur, mungkin karena ada musik ala Jepangnya," tutup perempuan kelahiran Manado tersebut.

Pelanggan lain, Meri Desty (34) juga menyatakan hal sama. Nakamura Holistik Therapy memang berbeda dengan pijat tradisional lainnya.

Dia sangat senang atas keberadaan pijat ala Jepang ini, sebab kini dia tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya untuk mendapatkan jasa pijat tersebut.

"Pijatnya enak, tidak lengket, dan setelah pijat badan kembali fresh," singkat Meri sambil menikmati pijatan terapis.

Baca: Tiga Hari Paska Gempa, Warga Batu Putih Sumenep Diserang Diare

Sementara Owner Nakamura Holistik Therapy, Susilowati Bientoro (36) menyatakan, pijat ala Jepang ini menggunakan metode Seitai, dengan macam terapi yaitu seluruh tubuh, gabungan, kerokan, dan terapi untuk anak.

Keberadaan Nakamura yang belum lama ini, membuatnya harus lebih ekstra memperkenalkan pijat asal negeri matahari terbit tersebut.

Alhasil, setidaknya dalam sehari sudah ada 30 pelanggan yang pijat di Nakamura tersebut.

"Ini baru sekira dua bulan, sudah lumayan untuk pelanggannya," ungkap Susi.

Didampingi terapis, dia menjelaskan awal mula keberadaan pijat ala Jepang ini. Awalnya ada orang dari Solo berangkat ke Jepang untuk belajar Nakamura, setelah dia bisa lalu pulang dan akhirnya diterapkan di Indonesia.

"Ya namanya Pak Kasmuning dari Solo, dia yang belajar Nakamura, sekarang sudah banyak cabang," paparnya.

Baca: Mobeling Bantu Puluhan Mobil Mogok di Jalur Surabaya-Malang

Dia menambahkan, untuk durasi pijat Nakamura sendiri paling cepat adalah 30 menit, sedangkan paling lama dua jam.

Untuk tarifnya sendiri beragam, paling murah untuk anak-anak yaitu Rp 55 ribu, sedangkan untuk paling mahal kelas VIP yaitu Rp 215 ribu.

"Tarifnya beragam, ada tiga kelas, yaitu reguler, Exc hingga VIP. Kita buka mulai pukul 10.00 WIB-22.00 WIB," tegas Susilowati. (Surya/M Sudarsono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved