Berawal dari Tidur, Ayah Aniaya Anaknya hingga Tak Bernyawa dan Kuburkan Sendiri, Pemicunya Sepele
Seorang anak balita jadi korban kekerasan yang dilakukan ayahnya, perbuatan keji tersebut bermula dari hal yang sepele.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ignatia Andra Xaverya
Ketika istri datang melihat anaknya demam, oleh tersangka disarankan diurut, namun WCB tidak mengatakan perlakuannya pada korban.
"Mereka membawa korban ke RS dr Soewandi. Selama perjalanan ke rumah sakit meninggal dunia," ungkap Antonius. (TribunJatim.com/Nurrika Annisa)

2. Polisi menggali kubur jenazah korban
WCB (35) warga Sidotopo Wetan telah ditetapkan menjadi tersangka penganiaayaan anak tirinya, MR yang masih berusia 2,5 tahun.
"Untuk menetapkan tersangka, kita lakukan pemeriksaan dan menahan pelaku," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto pada senin (25/6/2018).
Tersangka mengaku terganggu lantaran anaknya rewel menangis saat ia sedang tidur.
Tersangka kemudian terbangun dan berusaha memandikan korban, namun karena makin rewel WCB justru memukul dan menjeburkan kepala anaknya ke ember.

Tersangka juga memukul dan mencubit korban, hingga korban tersenggal, sesak dan demam.
Ketika sang istri datang, tersangka menyuruh membawa si bayi ke tempat pijat dan Rumah Sakit Soewandi hingga kemudian sang anak meninggal dunia di perjalanan.
Keluarga pun sempat memakamkan korban TPU Wonokusumo Surabaya.
Kemudian di antara mereka melapor ke Polres Tanjung Perak atas dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh WCB.
Sebelum ditetapkan tersangka, polisi harus menggali kubur jenazah korban untuk mendapatkan hasil otopsi. (TribunJatim.com/Nurrika Annisa)
(Kronologi Ayah Tiri Aniaya Bocah 2,5 Tahun hingga Meninggal, Gara-garanya Korban Rewel dan Menangis)
3. Luka dan hasil autopsi
Kuburan korban akhirnya digali dan jenazah dibawa ke rumah sakit untuk jalani autopsi.
Pihak rumah sakit akhirnya berhasil merilis pemicu kematian si balita akibat perbuatan keji sang ayah.