Granostic Pain Clinic Hadir di Surabaya, Tangani Berbagai Nyeri tanpa Perlu Rawat Inap
Granostic Pain Clinic Surabaya bisa menjadi harapan baru bagi pasien yang selama ini mengalami nyeri kronis dan enggan ke rumah sakit.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Granostic Pain Clinic Surabaya diresmikan pada Sabtu (25/10/2025).
- Pelayanan Granostic Pain Clinic Surabaya setara dengan rumah sakit.
- Pasien bisa langsung pulang setelah observasi dua jam jika kondisinya stabil.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Granostic Pain Clinic kini hadir di Dharmahusada Surabaya, Jawa Timur.
Klinik ini berfokus pada penanganan nyeri.
Granostic Pain Clinic bisa menjadi harapan baru bagi pasien yang selama ini mengalami nyeri kronis dan enggan ke rumah sakit.
Kepala Sekolah Program Fellowship International Pain RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Dedi Susila, Sp.An., KMN., FIPP menjelaskan, pelayanan klinik ini setara dengan rumah sakit.
Klinik ini dapat mengerjakan kasus nyeri ringan maupun berat seperti akut pain, chronic pain, cancer pain, nyeri lutut, nyeri bahu, tulang belakang dan nyeri lain tanpa perlu menjalani rawat inap.
“Selama ini memang adanya di rumah sakit, orang biasanya enggak mau ke rumah sakit karena takut tertular penyakit, ribet administrasinya dan di sini lebih sederhana, pasien datang, kami periksa, begitu ada indikasi dilakukan tindakan invasif bisa langsung, tidak perlu menunggu lama,” ungkap dr Dedi Susila saat ditemui Tribun Jatim Network di Granostic Pain Clinic Surabaya, Senin (27/10/2025).
Ia melanjutkan, pasien bisa langsung pulang setelah observasi dua jam jika kondisinya stabil.
Jika diperlukan rawat inap, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit sekitar.
Terkait teknologi, dr Dedi menjelaskan, Granostic Pain Clinic menggunakan teknologi radiofrequency untuk mengatasi nyeri dengan metode ablasi saraf maupun neuromodulasi menggunakan Pulse Radio Frequency (PRF).
Baca juga: CITO Laboratorium Medis dan Klinik Utama Surabaya Ajak Hidup Sehat Lewat Line Dance di CFD Darmo
“Dengan teknologi itu, saraf yang menyebabkan nyeri bisa dimatikan atau ablasi dengan cara memberikan suhu tertentu di saraf yang dituju selama satu hingga dua menit. Saraf itu adalah saraf nyeri, harapannya tidak nyeri lagi. Kedua, dia (radiofrequency) bisa digunakan untuk menormalkan kembali fungsi saraf,” ungkapnya.
Teknologi ini bisa digunakan untuk berbagai kasus sesuai indikasi, seperti pasien kanker yang mengalami nyeri berkepanjangan.
“Pengalaman kami dikatakan berhasil apabila nyerinya berkurang lebih dari 60 persen. Nyeri kronik penyebab utamanya tidak kami hilangkan seperti kanker, tapi nyerinya sudah jauh berkurang tidak tergantung obat-obatan, aktivitas bisa lebih baik,” ucapnya.
Sementara Direktur PT Persada Medika Utama, Dwi Djojonegoro menjelaskan, sebelum diresmikannya klinik nyeri pada Sabtu (25/10/2025), Granostic berdiri sebagai laboratorium medis sejak tahun 2008 yang diprakarsai oleh perkumpulan dokter spesialis patologi klinik.
Granostic Pain Clinic Surabaya
dr Dedi Susila
PT Persada Medika Utama
Surabaya
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Pakai Gamis Ibu untuk Bobol Brankas, Eks Pegawai SPBU Surabaya Ini Pernah Viral Karena Tegur Perokok |
|
|---|
| Ojol di Lamongan Mengeluh Motor Tiba-tiba Mati Usai Isi Pertalite, Penjualan Pertamax di SPBU Naik |
|
|---|
| Bupati Syok Rica Bocah 12 Tahun Rawat Ayah Lumpuh Bukannya Sekolah, Pemerintah Langsung Turun |
|
|---|
| Praktik Judi Online, Pinjol Ilegal dan Sound Horeg Resmi Masuk Pembahasan DPRD Jatim |
|
|---|
| Polisi Dalami Kasus Mobil Tabrak 5 Motor di Kediri, Selidiki Dugaan Sopir Mengemudi Saat Mabuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.