Resmikan Kapal Bambu Laminasi Buatan ITS, Menteri Susi Semangat Mendayung Sendiri
Menteri Susi Pudjiastusi meresmikan kapal berbahan bambu laminasi pertama di dunia buatan ITS Surabaya.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi meresmikan kapal berbahan bambu laminasi buatan ITS Surabaya, Senin (2/7/2018).
Peresmian dilakukan di Pantai Kenjeran, Surabaya dengan mencoba langsung ketangguhan kapal bambu yang diberi nama Baito Deling 001 dan diklaim inovasi pertama di dunia. Menteri Susi terlihat sangat bersemangat saat mendayung sendiri kapal bambu buatan anak bangsa tersebut.
Nama Baito Deling 001 merupakan gabungan dua kata, Baito berarti perahu (dalam Bahasa Jawa halus) dan Deling artinya bambu. Sedang pengggunaan 001 menunjukkan kapal generasi 1 yang ke depan akan terus dikembangkan.
Baca: Pakai Tembak Laser, Warga Mojokerto Kembali Tangkap Ikan Arapima Gigas Sang Predator
Heri Supomo, pembuat kapal bambu laminasi ITS Surabaya mengatakan, ide dari pembuatan kapal ini telah ada sejak 2008, lalu dilakukan penelitiannya pada 2012 hingga berhasil dibuat dan hari diresmikan.
Kapal bambu ini memiliki ukuran 6x2 M dengan berat 750 kilogram dan mampu mengangkut ikan sebanyak 1,5 ton. Pembuatannya dilakukan PT Pelni dan beberapa investor dengan dibantu sejumlah mahasiswa dan civitas akademika ITS Surabaya.
"Kapal Bambu lebih kuat dan tahan lama. Karena bambu ketika direndam dalam air akan menjadi lebih kuat," ujarnya, usai peresmian.
Baca: Bobol Situs Mabes Polri, Pemuda Lulusan SD Asal Lamongan ini Divonis 1,4 Tahun Penjara
Menurut Heri, kapal bambu laminasi tidak hanya digunakan untuk mencari ikan saja, tapi juga bisa untuk kapal wisata di sejumlah destinasi wisata, Karimun Jawa, Lombok (Pulau Komodo), Banyuwangi dan beberapa daerah lain di Indonesia.
"Permintaan pembuatan kapal bambu ini tak hanya dari berbagai wilayah di Indonesia, tapi juga berasal dari beberapa negara seperti Italia dan Perancis," jelasnya.
Rektor ITS Surabaya Joni Hermana menambahkan, inventor kapal kayu liminasi sempat mempresentasikan kapal di Inggris. Hasilnya, kapal dinyatakan sebagai yang pertama dengan penggunaan bahan baku bambu secara keseluruhan.
"Keberadaan kapal bambu ini bisa memberi alternatif kapal bagi nelayan dan juga meningkatkan harga jual kapal," kata Joni.
Baca: Dipicu Rebutan Rokok, 11 Orang Komplotan Anak Punk Tega Bunuh Temannya Sendiri
Sementara itu, Menteri Susi Pudjiastuti mengapresiasi pembuatan kapal bambu laminasi buatan ITS Surabaya.
"Ini inovasi yang sangat bagus ketika hutan kita habis, kayu lebih mahal dan nelayan memerlukan kapal seperti ini," tegasnya.
Untuk itu, Susi berharap kapal ini tidak hanya sebuah prototype, tapi harus dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah produk jadi.
Keberadaan kapal bambu laminasi ini bisa menjadi alternatif dan solusi dari mahal dan susahnya mencari kayu.
"Apalagi harga bambu juga lebih murah," jelasnya.
Baca: Awas, Informasi Hoaks ini Berseliweran saat Pendaftaran PPDB SMA di Jatim
"Kalau bambu diperlakukan dengan baik saya yakin kualitasnya akan baik," imbuh Susi.
Meski demikian Susi menyadari, bahwa membuat terobosan baru tidaklah mudah. Produk baru akan banyak dipertanyakan termasuk sertifikasinya.
Karena sertifikasi inilah yang sering menghambat karya anak bangsa dan sering dimanfaatkan para oknum.
"Di era globalisasi seperti saat ini, sertifikasi sangat penting, karena setiap negara ingin melindungi negaranya sendiri," tegasnya. (TribunJatim/Rizky Andita Berliana)
Baca: Truk Semen Gresik Tabrak Pejalan Kaki, 3 Motor Lalu Hantam Tronton di Tuban